Paruh Tahun 2023, Pakuwon Raup Laba Bersih Rp 1,2 Triliun

Performa Laba Bersih ini berbasis pendapatan bersih yang tumbuh positif 5,3 persen menjadi Rp 2,8 triliun, dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 2,7 triliun.

Berdasarkan revenue per segment terbagi atas revenue dari persewaan ritel 53 persen, hotel dan apartemen servis 18 persen, persewaan kantor lima persen, kondominium tujuh persen, rumah tapak 14 persen, dan penjualan kantor tiga persen.

Laba Bruto Perseroan yang dikendalikan keluarga Alexander Tedja ini, juga tercatat naik signifikan 14,1 persen menjadi Rp 1,6 triliun dari sebelumnya Rp 1,4 triliun.

Sedangkan EBITDA terbukukan sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 12,1 persen dari sebelumnya Rp 1,4 triliun.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PWON Minarto Basuki menuturkan, secara rinci, catatan positif ini terdistribusi atas recurring revenue yang menjadi penopang utama pendapatan dengan raihan Rp 2,2 triliun atau meningkat tajam 24,0 persen.

"Sebelumnya recurring revenue kami sebesar Rp 1,7 triliun," ujar Minarto dalam keterangan kepada Kompas.com, Senin (31/7/2023).

Pendapatan ritel merupakan kontributor terbesar dengan angka Rp 1,5 triliun atau naik 22 persen dibanding sebelumnya Rp 1,2 triliun.

Disusul pendapatan persewaan kantor Rp 155 miliar atau tumbuh tipis empat persen dari tahun lalu Rp 148 miliar.

Demikian halnya dengan pendapatan hospitalitas yang tercetak senilai Rp 522 miliar atau mengalami peningkatan eksponensial 38 persen dibanding tahun lalu Rp 379 miliar.

Sementara development revenue, mengalami penurunan 29,1 persen menjadi Rp 688 miliar dari sebelumnya Rp 970 miliar.

Marketing Sales Semester I-2023

Hingga Semester I-2023, Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp 600 miliar, turun dibandingkan tahun Semester I-2022 sebesar Rp 800 miliar.

Komposisi penjualan terbesar berasal dari rumah tapak 43 persen, kondominium 54 persen, dan perkantoran tiga persen.

Saat ini, Perseroan tengah menggarap Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall, renovasi Pakuwon Mall Jogja dan Solo Baru.

Untuk membiayai proyek-proyek tersebut, Perseroan telah mengucurkan belanja modal sebesar Rp 765 miliar. Ini termasuk pembelian hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta serta untuk pembelian tanah.