Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PTAR Bangunkan Aula untuk SMAN 1 Batangtoru

Penandatanganan prasasti dilakukan General Manager Operations PTAR Rahmat Lubis, Kepala SMAN 1 Batangtoru Zuhdi Pulungan dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 11 Sumut Sakty Siregar.

Pengelola tambang emas Martabe ini, mengucurkan anggaran sebesar Rp 732 juta untuk membangun fasilitas aula yang sudah diserahterimakan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Rahmat Lubis mengatakan, perusahaannya komitmen memperluas akses berkualitas dan mempercepat penyediaan layanan pendidikan melalui berbagai program, salah satunya sarana dan prasarana sekolah.

SMAN 1 Batangtoru berdiri pada 1983, satu-satunya SMA di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru dengan jumlah siswa saat ini sebanyak 638 orang.

"Pembangunan aula adalah bagian kecil kontribusi kami dalam memajukan dunia pendidikan di Batangtoru dan Muara Batangtoru. Harapannya, aula ini membuat anak-anak lebih nyaman dan fokus di sekolah," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/3/2023).

Aula seluas 160 meter persegi dibangun selama tiga bulan dengan kontraktor lokal yang diseleksi melalui proses tender. Setelah serah terima, pengelolaan, perawatan dan penggunaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab SMAN 1 Batangtoru.

"Terima kasih sudah memberi kami kesempatan berkontribusi. Tolong ajak kami lagi jika ada ide-ide kreatif yang bisa memberi efek positif, bagi kami, penting memastikan anak didik saat ini lebih maju dari generasi sebelumnya," ujar Rahmat.

Komitmen bidang pendidikan PTAR tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan dan Keterlibatan Masyarakat 2021, mengikuti pedoman pelaksanaan yang diterbitkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kontribusi untuk masyarakat lingkar tambang

Rumusan PPM Tahun Anggaran 2023 selaras dengan tujuan dan program pembangunan Pemkab Tapsel, Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru serta masyarakat lingkar tambang.

Akhir Januari lalu, perusahaan mengadakan lokakarya. Ada 56 perwakilan dari 21 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dinas terkait menghadiri “Workshop Sinkronisasi dan Integrasi Program PPM PTAR dan Pemkab Tapanuli Selatan.”

Dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Pemkab Tapsel Hamdan Zein Harahap, dilanjutkan dengan pemaparan program dari masing-masing pihak.

Pemkab Tapsel diwakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Chairul Rizal Lubis. Katanya, PPM PTAR diharap menyuntikkan pengetahuan ke desa-desa agar desa lebih adaptif dalam menangkap peluang pemberdayaan masyarakat.

"Terjadi transfer knowledge sehingga pengetahuan di Muara Batangtoru dan Batangtoru meningkat. Ketika PTAR berakhir masa operasinya, masyarakat sudah mandiri dan mengembangkan diri," kata Chairul.

Camat Batangtoru Mara Tinggi menekankan perlunya keberlanjutan PPM di sektor UMKM, infrastruktur fisik dan pemberdayaan desa.

Pelaksana tugas Asisten Administrasi Umum Setda Pemkab Tapsel Sahrir Siregar berharap workshop menghasilkan skala prioritas program yang bisa didukung PTAR dan program yang dapat dilakukan masyarakat.

"Tidak berorientasi pada keinginan saja, lebih pada kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat di lingkar tambang 15 DAV. Baik di Batangtoru dan Muara Batangtoru," ujar Sahrir.

Senior Manager Community PTAR Christine Pepah mengatakan, dari kegiatan tersebut, pihaknya menjaring masukan dan usulan program yang akan ditindaklanjuti dengan diskusi internal untuk difinalisasi ke pilar-pilar PPM.

"Beberapa usulan yang langsung dapat disinkronkan adalah pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, sosial budaya, pengelolaan lingkungan dan infrastruktur. Kami mengapresiasi usulan dari para pemangku kepentingan dan masyarakat lingkar tambang," tutur Christine.

Usulan yang akan dimatangkan lebih lanjut adalah infrastruktur untuk fasilitas publik, rumah ibadah, akses tani dan masyarakat, sarana air bersih serta irigasi.

Bidang kesehatan memuat usulan pencegahan dan penanganan stunting. Bidang pengelolaan lingkungan mengusulkan pembinaan dan pilot pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Terakhir, bidang kemandirian ekonomi untuk pengembangan UMKM dan pelatihan.

Sepanjang 2022, PTAR telah mengadakan 72 kegiatan PPM dengan jumlah penerima manfaat 30.565 orang. Dibanding 2021, jumlah penerima manfaat PPM 2022 melonjak 47 persen.

Kontribusi PPM PTAR terhadap masyarakat lingkar tambang dapat diukur secara akademis melalui studi Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU) pada 2015.

Studi yang menyorot kondisi sosial ekonomi masyarakat di 10 desa lingkar tambang menunjukkan bahwa tambang emas Martabe memberi kontribusi substansial terhadap laju perekonomian di Batangtoru.

Riset menyebut, selama 2010 hingga 2015, PTAR berkontribusi terhadap penciptaan pendapatan rumah tangga sampai Rp 400 miliar atau sekitar Rp 66 miliar per tahun.

Menciptakan peluang pekerjaan sekitar 2.211 orang per tahun. Total kontribusi PTAR terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Tapanuli Selatan mencapai Rp 1,24 triliun, terhadap PDRB Sumut sebesar Rp 4,7 triliun periode 2010-2015.

Selain kontribusi di bidang ekonomi dan fiskal, tambang juga berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pengembangan kapasitas petani, kaum perempuan, pemuda remaja serta pembangunan infrastruktur di 15 desa lingkar tambang untuk meningkatkan akses dan kualitas kehidupan mereka.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/03/09/140000521/ptar-bangunkan-aula-untuk-sman-1-batangtoru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke