Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil 3 Bendungan yang Akan Diresmikan Jokowi Jelang Tutup Tahun 2021

Ketiga bendungan tersebut adalah Bendungan Ladongi, Bendungan Pidekso, serta Bendungan Bintang Bano.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bendungan yang dibangun oleh Pemerintah dibangun beserta jaringan irigasi.

"Dengan demikian, pembangunan bendungan yang diikuti oleh jaringan irigasi dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," ucap Basuki.

Seperti apa profil ketiga bendungan yang pembangunannya kini sudah tuntas dan siap diresmikan Jokowi?

1. Bendungan Ladongi

Ladongi dirancang berkapasitas tampung 45,945 juta meter kubik dengan fungsi utama yaitu memenuhi kebutuhan irigasi masyarakat sekitar, terutama Daerah Irigasi (DI) Ladongi dengan luas layanan 3.604 hektar.

Manfaat lainnya yang akan dirasakan masyarakat dari Bendungan Ladongi di antaranya dapat memenuhi kebutuhan air baku sebanyak 120 liter per detik dan memiliki potensi pembangkit energi listrik 1,3 megawatt (MW).

Bendungan yang dibangun sejak tahun 2016 tersebut dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1,14 triliun.

Ini merupakan bendungan tipe urugan batu dengan tanah lempung dibangun kontraktor BUMN PT Hutama Karya (Persero) dan PT Bumi Karsa dengan skema kerja sama operasi (KSO).

2. Bendungan Pidekso

Bendungan yang berlokasi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah tersebut didesain dengan kapasitas tampung sebesar 25 juta meter kubik yang berada di area genangan seluas 232 hektar.

Pekerjaan Bendungan Pidekso dilaksanakan sejak tahun 2014 dengan biaya sebesar Rp 794 miliar.

Pembangunan bendungan yang dilaksanakan oleh PT PP (Persero) Tbk ini akan memenuhi kebutuhan air untuk irigasi seluas 1.500 hektar.

Selain itu, manfaat lainnya adalah menyediakan air baku sebesar 300 liter per detik dan mereduksi banjir sebesar 322,60 meter kubik per detik.

Kehadiran Bendungan Pidekso juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dan lahan konservasi sekaligus pariwisata. Sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

3. Bendungan Bintang Bano

Konstruksi bendungan dilaksanakan oleh PT Hutama Karya (Persero), proyek ini juga dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas) dan PT Bahagia Bangunnusa dengan skema KSO.

Bintang Bano dibangun dalam dua tahap, dimana tahap I dilaksanakan pada tahun 2015 sampai tahun 2019 dan tahap II pada tahun 2020 hingga 2021.

Kehaidran Bendungan Bintang Bano diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, fungsi irigasi, dan pengendalian banjir.

Desain Bendungan Bintang Bano dirancang setinggi 72 meter dengan panjang 471 meter serta lebar puncak 12 meter ini juga dinilai sebagai salah satu bendungan terindah yang ada di Indonesia.

Bendungan senilai Rp 1,4 triliun ini dirancang mampu menyuplai air untuk daerah irigasi dengan luas 6.695 hektar, penyediaan air baku dengan debit sebesar 555 liter per detik, dan mereduksi banjir sebesar 647 meter kubik per detik.

Dengan adanya suplai air secara berkelanjutan dari Bendungan Bintang Bano diharapkan dapat mendukung pertanian di Sumbawa Barat dan berdampak positif untuk pariwisata karena lokasinya memiliki pemandangan alam yang indah.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/12/26/120000321/profil-3-bendungan-yang-akan-diresmikan-jokowi-jelang-tutup-tahun-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke