Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Impounding 2023, Begini Potret Terkini Bendungan Leuwikeris

Bendungan yang berlokasi di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya ini telah dibangun sejak tahun 2016.

Sedianya, infrastruktur sumber daya air (SDA) dengan luas genangan 242,9 hektar tersebut bakal tuntas tahun 2021, namun kini mundur menjadi 2023.

Salah satu kendala yang dihadapi dari konstruksi Bendungan Leuwikeris yaitu soal pembebasan lahan yang saat ini masih tersisa 7 hektar lagi.

Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA Kementerian PUPR Sugeng Harianto mengatakan hal ini dalam press tour di Tasikmalaya, Rabu (13/10/2021).

"Sampai dengan hari ini, masih menyisakkan tujuh hektar lahan yang belum selesai pembebasannya," tutur dia.

Sugeng mengatakan, luasan lahan yang belum dibebaskan tersebut tersisa untuk genangan saja.

Sebetulnya, lahan tersebut milik Pemerintah Daerah (Pemda) karena awalnya merupakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Hingga kini, pembebasan lahan masih diproses oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Bendungan Leuwikeris.

Dari progres tersebut, fasilitas umum dan pendukung sudah dibangun seperti rumah genset, gardu pandang, dan rumah tangki.

Kemudian, musholla, serta kantor Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan rumah dinas Bendungan Leuwikeris.

Bendungan senilai Rp 2,8 triliun tersebut terbagi dalam lima paket pekerjaan, baik utama dan lanjutan.

Paket 1 senilai Rp 867 miliar dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk dan PT Bahagia Bangun nusa dengan skema kerja sama operasi (KSO).

Lingkup pekerjaan paket 1 adalah bendungan utama (main dam) dan fasilitas dengan masa pekerjaan 1.848 hari kalender.

Progres konstruksi paket 1 telah mencapai 55,57 persen atau mengalami deviasi positif dari yang direncanakan 52,08 persen.

Kemudian, paket 2 digarap oleh KSO PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 461,8 miliar.

Pekerjaan paket 2 ini telah tuntas dilakukan berupa bangunan pelimpah, hidromekanikal dan elektrikal, pengelak, access road dan saluran u-dith dengan masa pelaksanaan 752 hari kalender.

Sama halnya paket 2, paket 3 juga selesai dikerjakan dengan lingkup terowongan pengelak dan jalan akses senilai Rp 385,2 miliar oleh PT Hutama Karya (Persero).

Paket ini dikerjakan oleh tiga kontraktor yakni Hutama Karya, Waskita Karya, serta PT Basuki Rahmanta Putra dengan anggaran Rp 804,3 miliar.

Sementara progres konstruksi paket 5 sudah mencapai 98,78 persen dengan lingkup terowongan pengelak, bangunan pengambilan, hidromekanikal, dan jembatan Cikembang.

Paket ini dikerjakan oleh Waskita Karya dan Adhi Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 289,7 miliar.

Leuwikeris menjadi salah satu dari 45 bendungan pada Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ketentuan ini sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanan PSN.

Jika pembangunannya tuntas nanti, bendungan tersebut memiliki empat manfaat bagi masyarakat.

Leuwikeris dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) seluas 11.216 hektar untuk menyuplai air Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.000 hektar dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektar.

"Ketiga, manfaatnya untuk mereduksi banjir atau mengurangi banjir 25 tahun yang biasa terjadi di daerah hilir wilayah Ciamis dan Pangandaran," lanjut Sugeng.

Reduksi banjir ini mengalami peningkatan 11,7 persen atau semula 507 meter kubik per detik menjadi 450,02 meter kubik per detik dengan adanya bendungan itu.

Sementara potensi keempat yaitu berpotensi menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 2 x 10 megawatt (MW) dari pengalirann air irigasi dan air baku, dan manfaat lain berupa pariwisata, perikanan, maupun konservasi tanah.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/10/15/050000221/impounding-2023-begini-potret-terkini-bendungan-leuwikeris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke