Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Bahan Bangunan Pengganti Bata dan Semen

Meski di tengah pandemi Covid-19, properti menjadi sedikit dari sektor yang masih bisa bertumbuh positif.

Berdasarkan Riset Indonesia Property Watch Kuartal II-2021, sektor perumahan di kawasan Jabodetabek sebagai jantung ekonomi Nasional menunjukkan peningkatan penjualan 24,4 persen.

Masih menurut riset tersebut, desain hunian minimalis, eksterior maupun interior dengan estetika tinggi diprediksi masih mendominasi selera konsumen pada tahun 2021.

Salah satu fitur bangunan dari tren hunian minimalis adalah adanya manipulasi ruangan agar terlihat lega dan didukung dengan pencahayaan alami yang mumpuni.

Namun, sebelum mendesain, masyarakat akan dihadapkan pada pilihan bahan bangunan yang semakin beragam dan berkembang.

Kompleksitas tersebut berujung pada kebutuhan bahan baku yang berkualitas.

Sebab, jika keliru dalam memilih bahan, konstruksi akan cepat rusak dan bisa berujung pada kecelakaan fatal.

Perlu adanya bahan baku yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat luas dengan kualitas bagus dan harga yang terjangkau.

Sales and Marketing Director SCG CBM Indonesia Thichet Srisuriyon mengatakan, saat ini masyarakat mengharapkan rumah impiannya kokoh untuk jangka waktu panjang dan tangguh di segala cuaca.

“Dalam membangun dinding misalnya, sekarang konsumen banyak memilih bata ringan dan beton ringan untuk mewujudkan tujuan tersebut," kata Tchichet dalam keterangan tertulis, Kamis (23/9/2021)

Kedua material ini diklaim kokoh dan memiliki durabilitas yang tidak kalah dengan material klasik seperti bata merah atau batako.

Selain itu, kedua material tersebut juga ramah lingkungan dan mendukung proses pembangunan dengan cepat.

Tingginya ekspektasi terhadap bahan bangunan yang sedang tren saat ini cukup beralasan.

Menurut Thichet, masyarakat akan semakin mencari bahan bangunan berkualitas karena bisa mengurangi beban di masa depan, seperti kerusakan dini akibat rembesan air atau kolom beton yang keropos.

Kerugian berupa kerusakan dini bangunan yang mungkin saja terjadi akibat pemilihan bahan bangunan yang serampangan akan jauh lebih besar dari investasi pengadaan bahan baku yang berkualitas.

“Itulah tantangan yang menjadi dorongan untuk kami dalam menyediakan bahan bangunan yang berkualitas bagi masyarakat,” kata Thichet.

SCG sendiri menyediakan bahan bangunan yang menghasilkan konstruksi yang menyentuh asas biaya, kualitas, efektivitas, efisiensi, dan berkelanjutan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, SCG mengembangkan produk bahan bangunan inovatif yakni mortar dan beton instan.

Kedua produk instan tersebut juga sangat mendukung semangat pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Bahan baku yang dijadikan olahan material pembangunan dibuat dengan tingkat takaran yang presisi.

Masyarakat bisa dengan efisien mengukur kebutuhan bahan bakunya. Keduanya mencegah meninggalkan sisa bekas pemakaian dan sisa dari proses olahan yang kerap mengotori situs pembangunan.

Adapun produk SCG Mortar ditawarkan dua jenis sesuai kegunaan untuk melengkapi lini produk SCG CBM lainnya, yakni bata ringan SCG Smartblock.

Pertama, SCG Mortar Perekat Bata Ringan digunakan pemasangan dinding bata ringan. Kedua, SCG Mortar Pasangan Bata dan Plesteran digunakan pemasangan bata dan plesteran dinding.

Selain itu, juda ada produk SCG Beton Instan yang terbuat dari semen portland, pasir, split, dan aditif.

Seluruh material yang dibutuhkan tersedia dalam satu kemasan, memudahkan proses pengolahan hingga siap digunakan untuk renovasi dan konstruksi berbagai kebutuhan seperti fondasi dan lantai atas.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/09/23/121446621/ini-bahan-bangunan-pengganti-bata-dan-semen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke