Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Supertall Indonesia 1 Akan Dilanjutkan dengan Syarat

Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur PT Acset Indonusa Tbk David Widjaja kepada Kompas.com, saat pertemual virtual, Senin (24/05/2021).

Menurutnya, Acset senantiasa berkomitmen untuk selalu menghormati dan menjalankan proses hukum yang berlaku.

Namun, David menekankan, proyek akan berlanjut dengan syarat CSMI merealisasikan pembayaran kewajibannya mulai Juli 2021 sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Putusan Perdamaian.

Sebaliknya, jika tidak dibayar, KSO PT Acset Indonusa Tbk dan China Construction Eight Enginering Divison Corp Ltd atau CCEED bersama PT Bintai Kidenko Engineering Indonesia (BINKEI), akan menghentikan seluruh aktivitas konstruksi.

Sebelumnya diberitakan, KSO dan BINKEI memutuskan secara bersama-sama untuk mengajukan PKPU sebagai upaya memperoleh kepastian pembayaran dari CSMI atas tagihan progres pekerjaan proyek Indonesia One.

Struktur pencakar langit yang terdiri dari South Tower dan North Tower sudah dikerjakan oleh KSO dan BINKEI namun belum dibayar oleh CSMI.

Hal ini krusial untuk mendukung kinerja keuangan dan memenuhi kebutuhan modal kerja dalam aktivitas operasional Perusahaan.

Permohonan PKPU atas CSMI didaftarkan pada Kamis (12/11/2020) dengan nomor perkara 385/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga Jkt.Pst.

Untuk diketahui Indonesia 1 mencakup dua gedung North Tower dan South Tower.

Ketinggiannya yang melebihi 300 meter menjadikan dua gedung yang didesain oleh Mercurio Design Lab dengan partner lokal PT Anggara Architeam.ini masuk dalam kategori supertall.

Indonesia 1 North Tower mengangkasa 306 meter yang mencakup 64 lantai dan akan difungsikan sebagai bangunan apartemen dan perkantoran.

Sementara Indonesia 1 South Tower menjulang 303,5 meter dengan 60 lantai. Nantinya gedung tersebut akan difungsikan sebagai area perkantoran.

Dua gedung ini dirancang seluas lebih dari 204.000 meter persegi yang sedianya akan rampung pada tahun 2021 ini.

"Kami akan menerapkan prinsip know your customers," imbuh David.

Sementara jika terkait pelelangan atau tender, baik sektor konstruksi, infrastruktur maupun fondasi, Acset memastikan kemampuan, kapasitas, dan kapabilitas internal terlebih dahulu.

Acset juga membuka peluang bekerja sama dengan perusahaan lain, terutama BUMN Karya untuk mengerjakan proyek-proyek strategis nasional (PSN).

Terutama infrastruktur konsektivitas (jalan tol) yang saat ini tengah gencar dibangun Pemerintah hingga periode 2024 mendatang.

Hal ini sebagaimana dikatakan Direktur PT Acset Indonusa Djoko Prabowo.

"Di jalan tol, kami sudah memiliki rekam jejak bermitra dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengerjakan Tol jakarta-Cikampek II elevated, Tol Kunciran-Serpong Ruas Parigi-Serpong bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk," terang Djoko.

Berbeda dengan dua jalan bebas hambatan berbayar sebelumnya, untuk Tol JORR Elevated Ruas Cikunir-Ulujami ini, Acset bertindak sebagai pemrakarsa bersama dengan PT Nusantara Infrastructure Tbk, PT Triputra Utama Selaras (TUS), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

"Saat ini proyek Tol JORR Elevated tengah memasuki tahap pra-kualifikasi pelelangan," sambung Djoko.

Karena proyek ini merupakan prakarsa atau unsolicited project, maka hak untuk menyamakan penawaran (right to match), ada pada Acset bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk, PT Triputra Utama Selaras (TUS), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Djoko memastikan, dari prakarsa proyek ini dan peluang-peluang PSN lainnya yang akan dijajaki seiring percepatan pemulihan ekonomi Negara, Perusahaan akan menambah porsi portofolio infrastruktur menjadi 70 persen.

"Jadi nantinya porsi infrastruktur 70 persen, dan konstruksi 30 persen. Hal ini karena industri konstruksi masih menantang. Tapi kami tetap berharap, tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu," tuntas Djoko.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/05/25/060000421/supertall-indonesia-1-akan-dilanjutkan-dengan-syarat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke