Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Digunakan untuk Perang dan Bencana, Begini Asal Usul Jembatan Bailey

Secara definitif Jembatan Bailey dapat diartikan sebagai jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi.

Jembatan ini mudah untuk dipindahkan atau movable dan umumnya digunakan sebagai jembatan darurat bersifat sederhana.

Struktur Jembatan Bailey mempunyai sistem panjang per panel 3,048 meter, dengan bentang jembatan kelipatan dari panjang setiap panel.

Asal Usul 

Dilansir dari dbmtr.jabarprov.go.id, Jembatan Bailley dikembangkan sejak tahun 1940 oleh Sir Donald Bailey untuk keperluan militer.

Bailey merupakan pegawai negeri sipil di Kantor Perang Inggris dengan hobi dan kesehariannya adalah membuat konsep model jembatan.

Dia juga pernah mengusulkan prototipe awal untuk jembatan Bailey sebelum Perang Dunia II pada tahun 1936, sayangnya usulan Donald ditolak.

Tak menyerah sampai di situ, pada tahun 1940, Bailey kemudian kembali membuat proposal asli untuk pembuatan jembatan pada tahun 1940.

Kali ini usahanya berhasil. Pada tanggal 14 Februari 1941, Departemen Pasokan meminta  Bailey membuat prototipe skala penuh yang diselesaikan pada 1 Mei 1941.

Pekerjaan pembuatan Jembatan Bailey diselesaikan dengan dukungan khusus dari Ralph Freeman.

Desain jembatan ini telah diuji di Experimental Bridging Establishment (EBE) di Christchurch, Hampshire, Inggris, dengan beberapa bagian dari Braithwaite & Co.

Pengujiannya dilakukan sejak Desember 1940 dan berakhir tahun 1941.

Prototipe ini digunakan untuk merentang Saluran Mother Siller, yang memotong Marsp Stanpit terdekat, daerah rawa-rawa di pertemuan Sungai Avon dan Sungai Stour (50 ° 43′31 ″ N1 ° 45′44 ″ W).

Resmi Diproduksi Massal Juli 1941

Setelah melakukan serangkain tes dan uji coba, Jembatan Biley akhirnya diproduksi secara massal pada Juli 1941.

Ribuan pekerja dan lebih dari 650 perusahaan, termasuk perusahaan bernama Littlewoods, terlibat dalam pembuatan jembatan, dengan produksi akhirnya meningkat menjadi 25.000 panel dalam sebulan.

Setelah pengembangan dan pengujiannya sukses, jembatan tersebut mulai digunakan Korps Insinyur Kerajaan dan pertama kali digunakan di Afrika Utara tahun 1942.

Sejarah mencatat bahwa Jembatan Bailey ini terbukti mudah digunakan dan menjadi solusi terutama untuk memenuhi kebutuhan akses jembatan di tengah kondisi mendesak dan darurat.

Kondisi darurat dimaksud seperti dalam keadaan perang militer, dan juga dalam keadaan darurat akibat bencana alam.

Jembatan Bailey ini sangat mudah untuk dirakit. Meski demikian, keamanan dan kualitanya dinilai bagus dan sudah teruji.

Terbukti Jembatan Bailey yang umurnya sudah puluhan tahun sejak era Perang Dunia II tetap eksis dan masih digunakan hingga saat ini terutama pada saat terjadi darurat bencana alam.

Bisa Dibongkar Pasang

Salah satu keberhasilan dari Jembatan Bailey ini karena kesederhanaan fabrikasi dan perakitan komponen modular, dikombinasikan dengan kemampuan untuk mendirikan dan menggunakan bagian dengan bantuan minimum dari alat berat.

Jembatan Bailey dapat dirakit dan dipasang dalam waktu singkat dan cepat dengan sedikit tenaga manual dan alat yang sederhana (hand tools).

Cara memasangnya pun mudah, hanya menyambungkan semua komponen mulai dari penjepit, baut, dan pengapit.

Selain itu, Jembatan Bailey sangat strategis dalam menunjang atau memulihkan pembangunan di pelosok daerah yang sulit dijangkau dan juga sangat cepat pemasangannya untuk membantu daerah-daerah rawan bencana lama.

Oleh karena itu, Jembatan Bailey yang pemasangannya kuat, cepat, dan mampu menahan beban lalu lintas cocok diaplikasikan, kendati sifatnya sementara sambil menunggu jembatan atau jalan baru selesai dibangun.

Setelah jalan atau jembatan baru selesai dibangun, maka Jembatan Bailey bisa dibongkar dan digunakan lagi di lokasi lain.

Komponen Jembatan Bailey

Jembatan Bailey terdiri atas tiga bagian utama dengan kekuatan yang ditopang panel di samping.

Umumnya panel Jembatan Bailey memiliki panjang 3 meter, tinggi 1,5 meter, persilangan masing-masing berbobot 260 kilogram.

Sementara itu, lantai jembatan terdiri atas sejumlah transom 19-kaki-lebar (5,8 meter) yang berjalan melintasi jembatan, dengan stringer 10-kaki-panjang (3,0 meter) di bagian bawah, membentuk persegi.

Transom diletakkan di chord panel yang lebih rendah, dan klem menyatukannya.

Stringer ditempatkan di atas bingkai struktural yang sudah terpasang, dan papan kayu ditempatkan di atas stringer sebagai landasan.

Daya tahan dan kekuatan jembatan ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan.  Jembatan Bailey diklaim mampu menopang kendaraan berat seperti tank baja dan alat perang alutsista yang lainnya.

Kekuatan Jembatan Bailey ini dapat dibuktikan di banyak tempat. Bahkan di Indonesia Jembatan Bailey ini sangat familiar dibangun terutama di tempat-tempat terjadinya bencana alam sebagai pengganti jalur akses penghubung di sautu daerah.

Jembatan Bailey tercatat pertama kali dipasang di 237 Field Company R.E untuk melintasi Sungai Medjerda, Medjez el Bab di Tunisia, pada malam 26 November 1942 dalam tempo teramat singkat.

Di tempat lain, di Leonforte-Sisilia, Jembatan Bailey dibangun oleh Royal Canadian Engineers dalam kondisi baku tembak.

Tercatat pula Jembatan Bailey yang dibangun melintas Sungai Saar, dilakukan saat terjadi perang besar yang melibatkan artileri dan tank.

Ketika pertempuran reda, Jembatan Bailey di atas sungai ini mengalami kerusakan dengan beberapa lubang di panelnya, sehingga mustahil menahan mobilisasi tank dan artileri.

Keberhasilan penggantian komponen tanpa mengubah sedikit pun posisi awal konstruksi, pada kemudian hari menjadi teknik standar yang dilekatkan pada kemampuan khusus Jembatan Bailey.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/04/19/070000821/digunakan-untuk-perang-dan-bencana-begini-asal-usul-jembatan-bailey

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke