Dokter yang terpaksa, akhirnya mencoba membantu mengurangi rasa sakit istri Aji dengan obat-obatan.
"Sampai si dokter tersebut bilang, 'bang ketika obat ini habis, aku enggak bisa memberikan yang kedua kali, karena itu mungkin sudah the golden time, mampu enggak mampu, bisa enggak bisa harus dilakukan caesar,'" ujar Aji menirukan ucapan dokter.
Saat itu Aji diberitahu oleh dokter tersebut, membiarkan bayi yang sudah meninggal dalam kandungan, semakin lama akan membahayakan kondisi istrinya.
Dokter juga memberi gambaran seperti apa jenazah putrinya nanti saat dikeluarkan berdasar hitungan keterlambatan hari keluar.
"Bang persiapkan mental, karena abang enggak tahu bisa mempunyai kemampuan mengeluarkan jenazah anak abang seperti apa," kata Aji.
Baca juga: Aji Yusman Ceritakan Cobaan Beruntun Keluarga yang Menguras Hartanya
"Dikasih, disuruh baca, sekian jam bentuknya akan seperti ini, lewat tiga hari bentuknya akan seperti ini, lewat lima hari seperti ini," lanjutnya.
Tak juga mendapat bantuan meskipun telah berusaha meminjam dari orang terdekat, hingga akhirnya membuka donasi, Aji tiba-tiba dihubungi seorang saudara yang mengatakan akan membantu memasukkan istri Aji ke salah satu rumah sakit di Jakarta.
"Setengah empat sore kita sampai (rumah sakit), gue enggak ketemu dokter Obgyn sampai jam 05.00 pagi besoknya, itu hanya bidan dan timnya," ujar Aji.
"Setengah enam (istri) mengeluarkan gerakan seperti orang mau melahirkan (bernapas dan mengejan), 'yank kamu kenapa?' 'Yank kayak mau lahir ini.' Begitu dicek udah pembukaan empat bro," lanjutnya.
Aji menceritakan seperti apa kondisi jenazah putrinya itu saat keluar secara normal.
"Setengah tujuh keluar, kayak bentuk paket, Masya Allah rapi, enggak bau, enggak ada darah muncrat bagaimana, kayak paket," tutur Aji.
"Di dalam ketuban dan ketubannya enggak pecah, kayak dikeluarin 'plek', bahkan istri enggak tahu itu keluar jenazah anak kami. (Usia) masuk ke tujuh," sambungnya.
Kondisi fisik jenazah putrinya yang masuk usia tujuh bulan itu juga tampak lengkap.
"Lengkap, enggak ada yang kurang, jari kanan kiri lima, kaki kanan kiri lima, telinga lengkap, mata sudah melek, hidung mancung, kulitnya pun seger," kata Aji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.