Cok Simbara mengatakan, ia terlibat dalam film tersebut karena ditawari oleh adik kelasnya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Nurhadie Irawan, yang pada saat itu sudah menjadi asisten sutradara.
"Waktu saya pulang habis keliling teater, rambut masih panjang. 'Mau enggak jadi pemeran utama di film ini?'. Aku bilang, 'bagaimana rambutnya?', 'rambutnya harus potong'. Aku langsung berpikir," kata Cok Simbara saat ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).
Beberapa waktu kemudian, Cok Simbara dengan rambutnya yang masih terlihat gondrong itu bertemu dengan Wim Umboh.
Tanpa basa-basi, Wim Umboh langsung memberikan tawaran kepada Cok Simbara.
Adapun saat itu, Cok Simbara sangat menyukai rambutnya yang panjang karena melambangkan dirinya sebagai pekerja seni.
"Dia bilang, 'tapi potong rambut', 'waduh, gimana?', 'pokoknya begini, saya tahu kamu sama rambut sayang. Kalau enggak jadi syuting, saya bayar rambutnya', gitu," ucap Cok Simbara sambil tertawa.
Menerima tawaran tersebut, Wim Umboh langsung bergegas membawa Cok Simbara ke tukang pangkas rambut di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
"(Dibayarin) Makanya mau. Dia bawa aku ke Blok M untuk potong rambut. Ditungguin, dipotong. Tapi memang di situ akhirnya awal pertama kali tahun 77," ujar Cok Simbara.
"Artinya, (pada saat itu) ini babak baru untuk hidup saya yang kemarin saya luntang-lantung sebagai orang teater, sekarang orang film," kata Cok Simbara melanjutkan.
https://www.kompas.com/hype/read/2022/12/19/153915366/kenangan-cok-simbara-kali-pertama-main-film-rambut-gondrongnya-ditawar