Termasuk ketika mahasiswa turun ke jalan di era reformasi tahun 1998, Dono termasuk satu orang yang berpengaruh saat itu.
Fakta ini diungkap oleh Indro Warkop ketika berbincang di YouTube Vindes.
"Paling aktivis Dono, bahkan sampai kemarin 98, dia masih (ikut)," ucap Indro.
"Mohon maaf, kalau boleh ngomong, dia terlibat di reformasi," imbuhnya.
Indro mengatakan, saat itu Dono juga mengikuti rapat-rapat yang digelar mendiang Gus Dur hingga Cak Nun.
"Jadi rapat-rapat gelapnya reformasi, Gus Dur segala macam, Cak Nun, Dono ada di situ, dan gue pastiin, kan gue sering nganterin," jelas Indro.
"Kan kita enggak punya supir, tapi gue enggak berani turun, gua diem, nungguin," lanjutnya.
Bahkan di mata mahasiswa, sosok pelawak dengan nama asli Wahjoe Sardono itu adalah orang yang disegani.
"Ketika di DPR misalnya, Dono bertugas mensortir semua orasi," ucap Indro.
"Dono doang senior yang dipercaya mahasiswa, jadi semua orasi lewat Dono," imbuh Indro.
Terlepas dari peran Dono yang jelas terlihat, Indro lebih memilih memberi dukungan dari belakang.
Seperti ikut menyiapkan logistik, mengambil makanan dari restoran-restoran untuk mahasiswa.
"Gue ikut di situ tapi gue logistik, gue ambil-ambil makanan ke restoran Padang," kata Indro.
"Dan gue harus tutup (muka), jangan kita di sini (sebagai) Warkop, orang kan tahu gue civitas akademika lah," jelasnya kemudian.
Ada alasan kenapa Indro saat itu tidak ingin terlalu terlihat terlibat dalam reformasi.
"Warkop kepengin mewakili rakyat bukan mewakili kekuatan tertentu, jadi enggak mau keliatan bahwa Warkop.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/12/01/151751366/ungkap-sisi-lain-dono-indro-warkop-dia-terlibat-di-reformasi