Gunakan penyangga dari kayu atau bambu untuk mendukung varietas tanaman cabai yang tinggi atau berdaun lebat sehingga tidak mudah patah akibat beban yang terlalu berat.
Waktu tepat memangkas tanaman cabai adalah saat tanaman sudah berhenti berbuah.
Caranya, pilih peralatan yang tepat, seperti gunting tajam atau pisau kebun yang steril, untuk memotong cabang atau tunas tanaman.
Identifikasi bagian yang perlu dipangkas, fokuskan pada cabang lemah atau rusak untuk merangsang pertumbuhan tunas baru.
Selanjutna, potong tunas samping yang tumbuh di antara cabang utama untuk menjaga bentuk dan struktur tanaman.
Hindari pertumbuhan yang terlalu panjang atau mengganggu tata ruang sekitar tanaman.
Jangan lupa membuang tunas yang mati, sakit, atau terinfeksi penyakit untuk mencegah penyebaran pada tanaman cabai yang sehat.
Baca juga: 6 Tanaman Pendamping Terbaik untuk Cabai, Bantu Tumbuh Subur
Terakhir, cara merawat tanaman cabai di dalam pot adalah melakukan pengendalian hama untuk menjaga tanaman cabai bebas hama dan penyakit.
Caranya, periksa tanaman secara teratur untuk mencari tanda-tanda hama, seperti kutu daun, lalat putih, atau tungau laba-laba.
Selanjutnya, gunakan sabun insektisida atau semprotan minyak nimba untuk mengendalikan infestasi.
Sebaiknya, pangkas dedaunan yang berlebihan untuk meningkatkan aliran udara dan jangkauan sinar matahari.
Jaga kebersihan di sekitar tanaman cabai untuk meminimalkan penyakit. Buang daun bagian bawah tanaman cabai untuk menjauhkannya dari hama yang hidup di tanah, seperti siput dan siput.
Pastikan juga aliran udara yang cukup untuk mencegah penyakit dan mendorong
penyerbukan.