JAKARTA, KOMPAS.com - Anggrek merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan khusus. Perawatan yang tepat akan membuat tanaman anggrek tumbuh dengan mudah subur.
Sebaliknya, perawatan yang salah bisa mengganggu pertumbuhan tanaman hingga mengakibatkan tanaman hias ini mati.
Dilansir dari Livingetc, Selasa (19/3/2024), ada beberapa kesalahan saat menanam anggrek yang harus dihindari. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Cara Menanam Anggrek Vanda agar Tumbuh Subur dan Cantik
Penyiraman berlebih menjadi salah satu masalah saat menanam tanaman hias. Zahid Adnan, gardener profesional dari The Plant Bible, mengatakan bahwa tanaman bunga rentan terhadap busuk akar. Maka dari itu, penyiraman tidak boleh berlebihan.
Selain melakukan penyiraman berimbang, pastikan drainase berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, media tanam yang digunakan untuk menanam anggrek harus memiliki lubang drainase.
Tanaman anggrek cukup disiram seminggu sekali. Namun, saat musim kemarau penyiraman bisa ditingkatkan.
Lakukan penyiraman secara menyeluruh sampai seluruh air mengalir bebas. Jika ada kelebihan air, maka air perlu dibuang agar tidak menggenang di media tanam.
Baca juga: Menyiram Anggrek dengan Es Batu, Apa Manfaat dan Seberapa Efektif?
Selanjutnya, kesalahan saat menanam anggrek yaitu mengabaikan penyinaran matahari. Zahid mengatakan bahwa menempatkan bunga anggrek di bawah sinar matahari langsung dalam waktu yang lama bisa menyebabkan daun hangus.
Sedangkan, penyinaran kurang bisa menghambat pembungaan. Anggrek biasanya memerlukan pencahayaan sekitar enam jam sehari.
Memberikan lebih banyak cahaya akan membuat anggrek tumbuh lebih cepat dan mencapai potensi pembungaan. Jika kekurangan cahaya, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat.
Kekurangan atau kelebihan cahaya bisa ditandai dengan warna daun. Pencahayaan yang cukup membuat daun anggrek berwarna hijau, segar, dan cantik.
Baca juga: 6 Cara Merawat Anggrek di Dalam Ruangan agar Tumbuh Subur
Tanaman anggrek akan tumbuh dengan baik pada media tanam yang sejuk, cepat kering, dan tidak menahan kelembapan. Media tanam bisa terbuat dari potongan kulit kayu, sehingga banyak kantong udara untuk menunjang pertumbuhan akar.
Selain menggunakan kulit kayu, media tanam anggrek juga bisa terbuat dari sabut kelapa, kulit pohon cemara, perlit, dan arang.
Cangkang telur juga bisa dimanfaatkan untuk menanam anggrek karena bisa menyediakan kalsium yang dibutuhkan anggrek
Baca juga: 7 Media Tanam Anggrek Lengkap dengan Kelebihannya
Mengabaikan tingkat kelembapan juga termasuk kesalahan saat menanam anggrek. Zahid mengatakan bahwa anggrek umumnya lebih menyukai tingkat kelembapan tinggi.
Maka dari itu, hindari lingkungan dengan kelembapan rendah saat menanam anggrek karena bisa menyebabkan tanaman kering dan stres.
Zahid menyarankan untuk menggunakan kelembapan udara atau meletakkan nampan berisi air di dekat anggrek. Dengan demikian, kelembapan di sekitar anggrek terjaga dengan baik.
Tanaman anggrek membutuhkan ruang untuk sirkulasi udara yang baik di sekitar akar. Maka dari itu, jangan menanam anggrek dalam jumlah banyak di satu pot yang sama.
Lebih baik menggunakan beberapa pot dan menanam satu tanaman dalam satu wadah agar pertumbuhan anggrek lebih maksimal.
Baca juga: Cara Merepotting Tanaman Anggrek agar Tumbuh Subur
Selain penyiraman, pemupukan berlebih juga bisa mengganggu pertumbuhan anggrek. Zahid menyarankan untuk selalu mengikuti jadwal pemupukan dan mengencerkan pupuk sebelum diaplikasikan agar akar anggrek tidak terbakar.
Pemberian pupuk seimbang akan membuat nutrisi diserap dengan maksimal. Saat melakukan pemupukan, pastikan media tanam dalam kondisi lembap.
Sebab, pemupukan pada media yang kering bisa menyebabkan akar terbakar. Encerkan juga pupuk sebelum digunakan untuk memaksimalkan penyerapan.
Baca juga: Catat, Ini Jenis Pupuk yang Dibutuhkan Bunga Anggrek
Terakhir, kesalahan saat menanam anggrek yaitu tidak memperhatikan perubahan suhu. Anggrek merupakan tanaman yang sensitif terhadap perubahan suhu.
Maka dari itu, jangan menempatkan anggrek di area yang terkena angin dingin seperti jendela karena bisa menyebabkan tekanan suhu dan merusak bunga yang halus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.