JAKARTA, KOMPAS.com - Debu adalah masalah rumah tangga yang umum kita hadapi sehari-hari meski sudah membersihkan sebu secara teratur.
Debu yang berlebihan di dalam rumah dapat menyebabkan alergi, mengi, bersin-bersin, asma, dan masalah pernapasan lainnya.
Baca juga: 8 Benda dan Permukaan di Rumah yang Kerap Lupa Menyedot Debu
Perlu diketahui, debu terbentuk atau berasal dari bahan-bahan yang sangat menjijikkan, seperti sel kulit mati, bulu hewan peliharaan, kotoran, dan serat pakaian.
Namun, jumlah debu yang menumpuk di rumah tergantung pada berbagai faktor, di antarany musim, berapa banyak orang yang tinggal di rumah, jenis hewan peliharaan yang dimiliki, dan seberapa sering Anda membersihkan atau menyedot debu.
"Semua halini termasuk sebagai alergen,” kata Ketan.
Selain itu, debu dari luar juga merupakan penyumbang utama debu di dalam ruangan. Debu ini menemukan jalannya ke dalam rumah Anda melalui jendela dan pintu yang tidak tertutup rapat.
Sepatu, pakaian, dan cakar hewan peliharaan juga dapat membawa pasir, kerikil, dan tanah yang berkontribusi terhadap penumpukan debu lebih lanjut.
Bahkan debu bmengandung zat berbahaya, seperti logam sisa, kuman yang resisten antibiotik, mikroplastik, dan bahan kimia keras lainnya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Debu di Kamar Mandi
Walau sering membersihkan debu, sering dibersihkan, debu tetap muncul kembali. Berikut beberapa penyebab debu muncul di rumah.
Kelembapan mempengaruhi jumlah alergen di udara dalam ruangan. Tingkat kelembapan yang tinggi memberikan lingkungan sempurna bagi tungau debu dan koloni jamur untuk berkembang biak.
Selain itu, tingkat kelembapan tinggi membuat partikel debu saling menempel sehingga lebih sulit dihilangkan.
Untuk menjaga tingkat kelembapan tetap terkendali, gunakan penurun kelembapan atau AC guna menurunkan kelembapan ke tingkat ideal, antara 40 persen dan 60 persen.
Menggunakan AC dibanding membuka jendela juga dapat mencegah serbuk sari di dalam ruangan.
Baca juga: 6 Cara Membasmi Tungau Debu dari Rumah
Saat debu masuk ke rumah, sistem akan menyedot partikel tersebut melalui ventilasi dan membuangnya melalui filter udara.
Sistem HVAC dengan filter yang rusak atau saluran bocor dapat membuat rumah lebih berdebu dari biasanya.
Selalu pastikan sistem HVAC terpelihara baik dan dalam kondisi kerja yang baik. Ganti filter udara setiap tiga bulan atau sesering yang direkomendasikan pabrikan.
Baca juga: 5 Kesalahan Membersihkan Debu yang Membuat Rumah Lebih Kotor
Tidak membersihkan vacuum cleaner atau penyedot debu juga menjadi penyebab debu muncul di rumah.
Kebanyakan orang beranggapan menyedot debu adalah cara termudah untuk menghilangkan debu. Namun, beberapa penyedot debu melepaskan debu dan kontaminan berlebih ke udara sehingga membuat rumah terasa lebih berdebu setelahmembersihkannya.
Cara terbaik mengatasi masalah ini adalah berinvestasi pada penyedot debu dengan sistem filtrasi udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) atau mencoba penyedot debu basah, yang memerangkap debu dalam wadah air sehingga mencegahnya terbang ke udara.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Debu Menempel di Pintu Masuk Rumah
Terakhir, penyebab debu muncul di rumah adalah faktor eksternal. Jika Anda tinggal di jalan yang sibuk dengan lalu lintas atau di dekat pabrik atau tambang, kemungkinan besarakan mengalami lebih banyak debu di rumah daripada rumah tanpa faktor-faktor ini.
Pintu dan jendela yang terbuka dapat menyebabkan debu masuk ke dalam ruangan. Solusi terbaik adalah menutup jendela dan pintu serta retakan dan celah lainnya yang mungkin menjadi jalan masuk debu.
Debu juga bersembunyi di kain dan kekacauan. Mencuci karpet, tekstil, boneka binatang, garasi, dan loteng secara teratur dapat memberikan manfaat besar.
Baca juga: 7 Cara Mengurangi Debu di Dalam Rumah, Bikin Sehat dan Bersih
Namun, melakukan rutinitas pembersihan yang baik diperlukan untuk menjaga debu tetap terkendali dan tetap pada itu.
Pertama, cara mengurangi debu di rumah adalah menetapkan beberapa peraturan rumah sederhana yang benar-benar dapat membuat perbedaan, seperti tidak ada sepatu di rumah, tidak ada pakaian luar di tempat tidur, serta mencuci hewan peliharaan, pakaian, mantel, dan boneka binatang secara teratur
Saat membersihkan setiap ruangan, Gagliardi mengatakan memulainya dari bagian atas ruangan, kemudian turun sehingga Anda tidak bekerja dua kali membersihkan debu atau menyapunya dari lantai.
Baca juga: Cara Mencuci Sapu dengan Benar agar Tak Menyebarkan Debu dan Kotoran
Hal ini termasuk menyeka kipas dan bilah ventilasi. “Singkirkan debu dan kotoran dari permukaan atas yang mungkin terlewatkan, bagian atas sempit dari rel gambar yang dicat, trim pintu, pintu, bagian atas lemari dapur yang dicat, dan alas tiang.”
Selanjutnya, cara mengurangi debu di rumah adalah menyedot jok dan gorden secara teratur. Meski pola dan kain menyembunyikannya dengan baik, debu bersembunyi di sofa, kursi, bantal, serta perawatan jendela. Gunakan penyedot debu dengan filter HEPA yang memerangkap alergen.
Terakhir, Gagliardi menyarankan mengosongkan tabung atau mengganti kantong filter di luar ruangan. Setelah semua kerja keras itu, Anda ingin menghindari masuknya kembali debu ke area yang baru saja dibersihkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.