Meskipun air madu menawarkan manfaat sebagai pupuk alami, pemupukan berlebihan juga menimbulkan risiko.
Penerapan yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan unsur hara di dalam tanah sehingga menyebabkan ketidakseimbangan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tanaman.
Tanaman sensitif terhadap rasio unsur hara, dan unsur-unsur tertentu yang melimpah dapat menyebabkan keracunan unsur hara, menghambat pertumbuhan, atau bahkan kerusakan tanaman.
Baca juga: Cara Membuat Arang Sekam Padi untuk Media Tanam dan Pupuk Alami
Uji tanah dapat membantu Anda menentukan apakah air madu atau pupuk apapun saat ini diperlukan untuk memperbaiki tanah agar dapat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Selain itu, sifat manis air madu dapat menarik hama, khususnya semut. Semut tertarik pada gula dalam madu, dan kehadirannya bisa menimbulkan masalah.
Semut dapat mengganggu struktur tanah dengan membangun sarang, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan pada akar tanaman. Selain itu, semut sering membudidayakan dan melindungi serangga penghasil madu seperti kutu daun, sehingga menimbulkan masalah hama sekunder.
Dianjurkan untuk menggunakan air madu dengan bijaksana dan menghindari penggunaan dengan cara yang dapat menarik populasi semut dalam jumlah berlebihan.
Baca juga: 5 Pupuk Alami untuk Tanaman Wortel agar Panennya Melimpah
Terakhir, jenis tanaman tertentu mungkin tidak mendapatkan manfaat yang sama dari air madu sebagai pupuk. Tanaman dengan kebutuhan nutrisi tertentu atau tanaman yang beradaptasi dengan kondisi tanah tertentu mungkin tidak merespons air madu dengan baik.
Disarankan untuk melakukan penelitian menyeluruh tentang kebutuhan nutrisi masing-masing tanaman dan kompatibilitas air madu dengan jenis tanah yang berbeda untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.