Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2023, 19:53 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.comKucai adalah tanaman yang masih satu kelompok dengan tanaman bawang daun. Kucai memiliki daun kecil, panjang, berongga, berwarna hijau, dan berumbi kecil.

Sayuran ini biasanya ditambahkan dalam sup atau makanan lainnya yang membuat rasa makanan semakin nikmat. Kucai bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi.

Namun, tanaman ini akan tumbuh maksimal pada daerah yang curah hujannya antara 150 sampai 200 mm/tahun dengan suhu harian 18 hingga 25 derajat Celcius.

Baca juga: Cara Menanam Daun Bawang Kembali, Mudah dan Praktis

Tanaman kucai membutuhkan tanah lempung berpasir dan pH netral agar bisa tumbuh dengan maksimal. Sama seperti sayuran lain, kucai juga bisa ditanam di pekarangan rumah dengan mudah.

Daun kucaiPixabay/rupi41 Daun kucai

Dilansir dari buku FARM BIGBOOK: Budi Daya Sayuran Indigenous di Kebun dan Pot, Senin (30/20/2023), berikut cara menanam kucai di pekarangan rumah dengan benar agar cepat panen.

Pembibitan

Benih kucai bisa didapatkan dari tunas anakan. Cara mendapatkan tunas kucai yaitu dengan memisahkan anakan yang sehat dari induk yang pertumbuhannya maksimal dan sehat.

Selain berasal dari tunas anakan, Anda juga bisa mendapatkan bibit kucai dari biji. Namun, biji kucai perlu disemai terlebih dahulu.

Baca juga: Cara Menanam Daun Bawang di Air, Mudah Dilakukan

Biasanya, tanaman kucai yang berasal dari biji kucai memiliki masa panen yang lebih lama dibandingkan dengan kucai dari tunas.

Persiapan lahan

Lahan pekarangan yang akan ditanami kucai perlu dicangkul terlebih dahulu. Kemudian, berikan pupuk kandang agar lahan lebih subur.

Selanjutnya, buat bedengan dengan lebar antara 1 sampai 1,2 meter dengan panjang menyesuaikan kondisi lahan. Jangan lupa untuk membuat parit agar drainase tetap lancar.

Cara menanam kucai

Sebelum menanam bibit kucai, buat terlebih dahulu jarak tanam dengan ukuran 20 x 25 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 30 cm. Kemudian, letakkan bibit di dalam lubang tanam tersebut.

Timbun akar bibit dengan tanah dan pastikan posisi bibit tegak lurus agar tanaman tumbuh maksimal. Terakhir, lakukan penyiraman.

Baca juga: Cara Menanam Daun Bawang di Polybag, Bisa di Halaman Rumah

Penyiangan

Apabila terdapat gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman kucai, maka Anda perlu melakukan penyiangan. Tujuannya agar lahan bebas dari gulma.

Penyiangan bisa dilakukan dengan mencabut gulma satu per satu. Penyiangan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman kucai.

Penyiraman

Penyiraman dilakukan saat musim kemarau agar tanaman tidak kekeringan. Sedangkan di musim hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan.

Daun kucaiShutterstock/BELIMBINGperak Daun kucai

Namun, pastikan sistem drainase berfungsi dengan baik agar tanaman tidak tergenang selama musim hujan.

Baca juga: Mengapa Daun Bawang Merah Menguning? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pemupukan

Selain diberi pupuk dasar saat pengolahan lahan, tanaman kucai juga perlu diberi pupuk susulan. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman berumur 21 hari.

Sedangkan pupuk susulan kedua dilakukan setelah tanaman berumur 42 hari. Jenis pupuk yang diberikan yaitu Urea, SP-36, dan KCl.

Pemupukan dilakukan dalam larikan sebelah kiri dan kanan tanaman kucai. Lalu, timbun pupuk dengan tanah agar tidak menguap.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit tanaman kucai bisa dilakukan secara terpadu yaitu dengan memadukan pengendalian mekanis, biologi, dan kimiawi. Pengendalian secara kimiawi hanya dilakukan saat serangan hama dan penyakit sudah masif.

Baca juga: Tertarik Budidaya Daun Bawang di Polybag? Begini Caranya

Panen

Tanaman kucai sudah bisa dipanen setelah berumur 2 bulan setelah tanam. Cara panennya yaitu dengan mencabut seluruh tanaman.

Kemudian, buang akar dan daun yang busuk atau layu. Kemudian, bersihkan kucai yang sudah dipanen dan tempatkan di wadah yang bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tanaman Hias yang Dapat Membawa Kekayaan di Rumah Menurut Feng Shui

6 Tanaman Hias yang Dapat Membawa Kekayaan di Rumah Menurut Feng Shui

Pets & Garden
4 Cara Membersihkan Debu di Rumah Secara Efisien

4 Cara Membersihkan Debu di Rumah Secara Efisien

Housing
4 Manfaat Ampas Kopi untuk Membersihkan Rumah

4 Manfaat Ampas Kopi untuk Membersihkan Rumah

Housing
6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

Housing
4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

Housing
6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

Decor
Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Do it your self
Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Do it your self
Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Housing
5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

Decor
Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Home Appliances
5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

Do it your self
5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

Do it your self
6 Barang yang Dapat Dibersihkan dengan Rol Serat

6 Barang yang Dapat Dibersihkan dengan Rol Serat

Housing
5 Cara Menghilangkan Noda Detergen dari Pakaian

5 Cara Menghilangkan Noda Detergen dari Pakaian

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com