Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2023, 22:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan air purifier atau alat pembersih udara saat ini semakin populer. Setelah pandemi Covid-19, penggunaan air purifier semakin dirasa penting karena kualitas udara yang buruk di Jakarta dan sekitarnya akibat polusi udara.

Dilansir Live Science, Rabu (30/8/2023), mengetahui indeks kualitas udara di wilayah Anda dapat membantu Anda memahami seberapa besar permasalahan kualitas udara di tempat Anda tinggal, begitu juga dengan mengenali gejala kualitas udara yang buruk, termasuk iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta sakit kepala dan kelelahan.

Zeinab Ardeshir, apoteker komunitas dan salah satu pendiri PillSorted mengatakan, peningkatan kualitas udara dalam ruangan sangat berdampak pada kualitas hidup kita karena lebih dari 90 persen kehidupan modern dihabiskan di dalam ruangan.

Baca juga: 3 Tips Bebas Polusi Udara Saat WFH, Gunakan Air Purifier Berkualitas

Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.WIKIMEDIA COMMONS/HOME AIR QUALITY GUIDES Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.

Kualitas udara dalam ruangan yang lebih baik mengurangi risiko penularan penyakit dari patogen dan memperbaiki gejala alergi serta kondisi pernapasan.

Air purifier bekerja dengan menyaring udara melalui filter mikroskopis dan menjebak alergen, terang Ardeshir.

Berikut beberapa manfaat air purifier di rumah yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.

1. Air purifier meringankan alergen di udara

Karena filter HEPA mampu mengatasi 99,97 persen polutan udara berukuran 0,3 mikron, air purifier dapat membantu dalam mengendalikan pemicu lingkungan bagi mereka yang menderita alergi.

Baca juga: Amankah Air Purifier untuk Bayi?

Sebuah studi yang dipublikasikam di Yonsei Medical Journal menemukan bahwa air purifier secara signifikan mengurangi penggunaan obat-obatan pada mereka yang mengalami gejala pernapasan akibat alergi.

Menggunaka air purifier di ruangan tempat Anda tidur atau bekerja bisa sangat membantu jika Anda memiliki alergi atau demam, karena alat ini akan menjaga kandungan alergen di udara serendah mungkin, sehingga mengurangi gejala.

Ilustrasi air purifier.WIKIMEDIA COMMONS/HOME AIR QUALITY GUIDES Ilustrasi air purifier.

Namun, ingatlah bahwa sebagian besar air purifier memiliki batasan pada ukuran ruangan yang paling cocok untuk digunakan, sehingga mungkin tidak efektif di ruangan dengan lalu lintas yang tinggi atau ruangan yang berangin besar.

2. Dapat menyaring bahan kimia berbahaya

Sebuah makalah tahun 2015 yang diterbitkan dalam Frontiers in Environmental Science menemukan bahwa rumah bisa saja penuh dengan kontaminan di dalam ruangan. Sering kali, polutan dari luar ruangan berakhir di dalam rumah, terutama jika Anda tinggal di daerah padat penduduk.

Baca juga: Panduan Menggunakan Air Purifier di Dalam Kamar Tidur

Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.SHUTTERSTOCK/DMYTRO MELNYK Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.

Hal ini menyebabkan potensi iritasi lebih lanjut.

Studi lain yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi, seperti dekat jalan utama atau bandara, dikaitkan dengan memburuknya masalah pernapasan dan penyakit menular.

Air purifier dapat membantu mengatasi sejumlah polutan udara dalam ruangan, karena alat ini bekerja dengan mengalirkan udara yang tercemar melalui beberapa filter dan melepaskan udara bersih kembali ke dalam ruangan.

Jika Anda menggunakan pembersih kimia atau memiliki peralatan di rumah yang melepaskan ozon atau kontaminan lainnya, air purifier dapat membantu mengurangi jumlah polutan yang Anda hirup.

Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.SHUTTERSTOCK/ Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.

Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Air Purifier, Apa Saja?

3. Dapat membantu mengatasi debu dan bulu hewan peliharaan

Debu, kontaminan mikroba seperti spora jamur atau bakteri di udara, asap rokok, pestisida, disinfektan, dan bulu hewan peliharaan berpotensi mengiritasi sistem pernapasan.

Alergi debu dan tungau debu juga merupakan pemicu utama serangan asma, menurut sebuah ulasan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology, yang mendorong penghindaran sebagai tindakan terbaik ketika mencoba membatasi gejala.

Hewan peliharaan juga merupakan penyebabnya, dan bulu hewan peliharaan menjadi salah satu pemicu utama bagi banyak penderita asma dan alergi, menurut sebuah penelitian di Allergy and Asthma Proceedings.

Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah. SHUTTERSTOCK/220 SELFMADE STUDIO Ilustrasi penggunaan air purifier di rumah.

Sebagian besar partikel debu berukuran 5 mikron atau kurang, yang berada dalam cakupan filter HEPA untuk menjebak dan menyaring. Mayoritas bulu hewan peliharaan bahkan lebih kecil lagi, yaitu berukuran sekitar 2,5 mikron.

Baca juga: Apakah Air Purifier Efektif Menghilangkan Debu di Dalam Rumah?

Namun, ukuran ini masih sesuai dengan kemampuan filter HEPA untuk mengatasinya.

4. Membantu menghilangkan spora jamur di udara

Spora jamur dapat ditangkap oleh air purifier. Penelitian di Plos Pathogens menunjukkan bahwa spora jamur hanya berukuran empat mikron, yang berarti memiliki air purifier dengan filter HEPA di rumah akan mengurangi jumlah spora jamur di udara.

Jika Anda juga berhasil mengatasi sumber jamur secara efektif, air purifier mungkin dapat membantu mencegah munculnya lebih banyak jamur di rumah dengan menjebak spora sebelum menempel dan berkembang menjadi lebih banyak jamur.

Ilustrasi air purifier di dalam ruangan. Air purifier adalah salah satu cara menghilangkan polusi udara di rumah. SHUTTERSTOCK/220 SELFMADE STUDIO Ilustrasi air purifier di dalam ruangan. Air purifier adalah salah satu cara menghilangkan polusi udara di rumah.

5. Kemungkinan dapat meredakan gejala asma

Kontaminan di udara seperti asap, serbuk sari, dan debu dapat memicu serangan asma, yang dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak. Jika Anda mengalami gejala asma, air purifier dapat membantu mengatur kualitas udara di rumah sehingga Anda dapat membatasi paparan terhadap kontaminan ini.

Baca juga: Cara Menggunakan Air Purifier untuk Menghilangkan Debu Lebih Efisien

Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) merekomendasikan untuk menghindari filter udara yang menghasilkan ozon, karena dapat menyebabkan iritasi paru-paru dan dapat memperburuk gejala asma.

Ilustrasi air purifier di dalam ruangan. SHUTTERSTOCK/220 SELFMADE STUDIO Ilustrasi air purifier di dalam ruangan.

6. Dapat mengurangi penyakit yang menyebar lewat udara

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Infectious Diseases, dengan menjalankan air purifier dengan filter HEPA di bangsal Covid-19, virus SARS-CoV-2 yang ditularkan melalui udara dapat dikurangi, bahkan dihilangkan.

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh rumah sakit Addenbrookes di Cambridge, Inggris penggunaan air purifier dengan filter HEPA menghilangkan hampir semua jejak SARS-CoV-2 di udara di bangsal Covid serta secara signifikan mengurangi tingkat bakteri, jamur, dan bioaerosol virus lainnya, tutur Ardeshir.

Meskipun air purifier dapat mengurangi risiko tertular penyakit menular melalui udara, alat tersebut tidak dapat sepenuhnya mencegahnya, imbuh dia.

Baca juga: Jangan Asal, Ini 5 Tempat Terbaik Meletakkan Air Purifier di Rumah

Ardeshir juga menambahkan bahwa meskipun air purifier adalah alat yang berguna, langkah-langkah lain perlu diambil untuk menjaga kebersihan udara dalam ruangan.

Untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan di rumah, rumah perlu memiliki ventilasi yang baik agar air purifier dapat bekerja dengan baik, terang dia.

Menjaga lingkungan dalam ruangan tetap berventilasi baik, menutup pintu dan jendela selama musim demam, dan menyedot debu secara teratur dengan filter HEPA, merupakan langkah-langkah yang lebih penting dalam meningkatkan kualitas udara di rumah, jelas Ardeshir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menghilangkan Jamur di Karpet dengan Mudah

Cara Menghilangkan Jamur di Karpet dengan Mudah

Do it your self
Cara Membersihkan dan Merawat Kursi Plastik agar Tidak Kusam

Cara Membersihkan dan Merawat Kursi Plastik agar Tidak Kusam

Home Appliances
6 Tanaman Hias yang Dapat Membawa Kekayaan di Rumah Menurut Feng Shui

6 Tanaman Hias yang Dapat Membawa Kekayaan di Rumah Menurut Feng Shui

Pets & Garden
4 Cara Membersihkan Debu di Rumah Secara Efisien

4 Cara Membersihkan Debu di Rumah Secara Efisien

Housing
4 Manfaat Ampas Kopi untuk Membersihkan Rumah

4 Manfaat Ampas Kopi untuk Membersihkan Rumah

Housing
6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

6 Pakaian yang Tidak Boleh Dicuci di Mesin Cuci, Ini Alasannya

Housing
4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

4 Cara Mencegah Pakaian Menyusut

Housing
6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

6 Ide Warna Cat Terbaik untuk Ruang Bawah Tanah

Decor
Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Cara Menata Area Bawah Wastafel Kamar Mandi agar Selalu Rapi

Do it your self
Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Cara Mencuci Celana Jeans Hitam agar Warnanya Tidak Pudar

Do it your self
Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Inilah 4 Perbedaan Ruang Keluarga dan Ruang Tamu

Housing
5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

5 Ide Dekorasi Sudut Kosong di Dalam Rumah

Decor
Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Kompor Induksi Vs Kompor Listrik, Mana yang Lebih Bagus?

Home Appliances
5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

5 Bahan Dapur yang Bisa Mengusir Hama di Rumah

Do it your self
5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

5 Kesalahan Membersihkan Kamar Tidur yang Harus Dihindari

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com