Menggunakan teknik canggih seperti kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa, mereka mengidentifikasi lebih dari 20 senyawa. Di antaranya, ada enam yang menonjol, yakni octacosanol, subenniatin B, dinoterb, arjungenin, nonadecanone, dan asam quillaic, yang semuanya dikenal karena sifat insektisidanya.
Dengan senyawa yang teridentifikasi, langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah mengujinya dalam skenario dunia nyata, mengadu mereka dengan hama pertanian.
Ada juga potensi yang menarik dari senyawa ini untuk memiliki sifat antinyamuk dan antikutu, yang mungkin membuka jalan bagi penolak serangga yang ramah konsumen.
Baca juga: Seberapa Sering Harus Menyiram Tanaman Lidah Buaya?
Dengan menciptakan insektisida yang terhindar dari bahan kimia sintetik yang berbahaya dan beracun, kita dapat membantu bidang pertanian, sebut Bandyopadhyay.
Akan tetapi jika kulit daun lidah buaya menunjukkan aktivitas anti nyamuk atau anti kutu yang baik, jelas Bandyopadhyay, maka ini juga dapat membantu masyarakat umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.