Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Kulit Daun Lidah Buaya Bisa Jadi Pembasmi Serangga Alami

JAKARTA, KOMPAS.com - Lidah buaya sejak lama tidak hanya dikenal sebagai tanaman hias, namun juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Lidah buaya terkenal karena kemampuannya untuk mengobati masalah kulit, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan menyembuhkan luka.

Lidah buaya sering ditanam sebagai tanaman hias dan relatif mudah dirawat. Tanaman ini lebih menyukai tanah yang menyerap air dengan baik dan dapat tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh dan teduh parsial.

Tanaman lidah buaya tahan kekeringan, membutuhkan penyiraman minimal.

Namun, sebuah studi menemukan bahwa kulit daun lidah buaya yang sering dianggap sebagai limbah pertanian, dapat memainkan peran penting dalam menangkal serangga, menjadikannya sebagai insektisida alami yang manjur.

Dikutip dari Earth.com, Kamis (17/8/2023), para peneliti akan mempresentasikan temuan mereka tersebut pada pertemuan American Chemical Society (ACS) musim gugur tahun ini.

Menurut Debasish Bandyopadhyay, pimpinan studi tersebut, memungkinan jutaan ton kulit lidah buaya dibuang secara global setiap tahun. Pihaknya ingin menemukan cara untuk menambah nilai kulit daun lidah buaya dan membuatnya berguna.

Selama kunjungan ke fasilitas produksi lidah buaya lokal, Bandyopadhyay dan tim dari University Of Texas Rio Grande Valley, AS membuat pengamatan yang menarik. Sementara serangga mendatangkan malapetaka pada tanaman lain, mereka secara mencolok menghindari daun lidah buaya.

Pengamatan ini mengarah pada teori potensial. Bandyopadhyay meminta izin kepada CEO fasilitas produksi untuk memeriksa kulit daun lidah buaya yang dibuang di laboratoriumnya.

Banyak orang telah menggunakan gel lidah buaya sebagai komponen pestisida alami, sering kali mencampurnya dengan bahan pedas seperti bawang merah dan bawang putih. Namun, tak banyak diketahui tentang manfaat kulit daun lidah buaya.

Pada skala industri, kulit daun lidah buaya terutama diubah menjadi biomassa untuk meningkatkan kualitas tanah di perkebunan lidah buaya.

Namun, pendekatan ini bukannya tanpa implikasi lingkungan, karena limbah pertanian yang membusuk memancarkan metana dan gas rumah kaca lainnya, memperburuk krisis iklim.

Bandyopadhyay, menyadari tantangan ganda permintaan insektisida dan pengelolaan limbah, memulai sebuah misi.

Tujuannya untuk memanfaatkan potensi kulit daun lidah buaya sebagai pencegah serangga, terutama di daerah yang bergulat dengan infestasi serangga, dan dalam prosesnya, membuat produksi lidah buaya lebih ramah lingkungan.

Tujuannya adalah mendaur ulang limbah ini dengan cara yang bermakna sambil membuat produksi lidah buaya lebih hijau dan berkelanjutan, sebut Bandyopadhyay.

Timnya memulai penelitian dengan mengeringkan kulit daun lidah buaya. Untuk memastikan bioaktivitas tanaman tetap utuh, mereka menggunakan metode pengeringan alami.

Ekstraksi selanjutnya mengungkapkan adanya oktakosana dalam ekstrak heksana, agen pembunuh nyamuk yang ampuh. Namun, analisis lebih lanjut tim terhadap ekstrak diklorometana (DCM) mengungkap sifat insektisida yang lebih kuat.

Menggunakan teknik canggih seperti kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa, mereka mengidentifikasi lebih dari 20 senyawa. Di antaranya, ada enam yang menonjol, yakni octacosanol, subenniatin B, dinoterb, arjungenin, nonadecanone, dan asam quillaic, yang semuanya dikenal karena sifat insektisidanya.

Dengan senyawa yang teridentifikasi, langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah mengujinya dalam skenario dunia nyata, mengadu mereka dengan hama pertanian.

Ada juga potensi yang menarik dari senyawa ini untuk memiliki sifat antinyamuk dan antikutu, yang mungkin membuka jalan bagi penolak serangga yang ramah konsumen.

Dengan menciptakan insektisida yang terhindar dari bahan kimia sintetik yang berbahaya dan beracun, kita dapat membantu bidang pertanian, sebut Bandyopadhyay.

Akan tetapi jika kulit daun lidah buaya menunjukkan aktivitas anti nyamuk atau anti kutu yang baik, jelas Bandyopadhyay, maka ini juga dapat membantu masyarakat umum.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/08/17/140408076/studi-kulit-daun-lidah-buaya-bisa-jadi-pembasmi-serangga-alami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke