Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kesalahan yang Dapat Merusak Kualitas Udara di Rumah

Kompas.com - 25/06/2023, 21:00 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika berpikir tentang polusi, orang-orang akan bilang bahwa udara di luar ruangan lebih kotor dari di dalam rumah.

Padahal, sejumlah penelitian mengungkapkan kualitas udara di dalam ruangan jauh lebih kotor dari luar ruangan.  

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Rumah

Tungau debu, karbon monoksida, jamur, serbuk sari, senyawa organik yang mudah menguap (VOC), dan polutan lainnya dapat melayang tanpa terlihat di udara di dalam ruangan.

Kondisi ini memicu alergi atau masalah kesehatan serius, seperti sinus dan pernapasan. Meski mungkin tampak tidak berbahaya, aktivitas sehari-hari tertentu, seperti memasak, membersihkan rumah, atau mandi, dapat memperburuk kualitas udara di dalam ruangan.

Untungnya, beberapa penyesuaian sederhana dapat membantu Anda dan keluarga bernapas lebih lega.

Nah, dilansir dari Better Homes and Gardens, Minggu (25/6/2023), berikut sejumlah kesalahan yang dapat merusak kualitas udara di rumah

Baca juga: Betulkah Tanaman Hias Bisa Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Ruangan?

 

Membawa polutan ke dalam rumah 

Ilustrasi ruang tamu minimalis gaya Japandi. SHUTTERSTOCK/GROUND PICTURE Ilustrasi ruang tamu minimalis gaya Japandi.
Melepas sepatu di pintu depan dapat mengurangi alergen dan kuman yang masuk ke rumah. "Serbuk sari adalah partikel mikroskopis yang tersangkut di mata, hidung, rambut, serta pakaian," kata Amy Shah, ahli alergi dan imunologi bersertifikat dan dokter penyakit dalam di Phoenix.

Sepasang keset-satu di luar dan satu lagi di dalam akan membatasi jumlah alergen di luar ruangan yang berhasil melewati ambang batas.

"Untuk keset luar ruangan, sabut (terbuat dari sabut kelapa) adalah pilihan yang baik karena tahan air sehingga tidak akan meninggalkan bauk apak," kata penyelenggara profesional dan teknisi pembersih rumah bersertifikat, Donna Smallin Kuper.

Keset dalam ruangan harus mudah diambil dan dikibaskan di luar meski tetaplah pintar untuk sering-sering menyedot debu di area ini.

Sediakan sikat sepatu yang kaku di depan pintu untuk membantu membersihkan kotoran dari sepatu bot dan sepatu kets yang berlumpur. 

Baca juga: Gaya Hidup Minimalis Bisa Tingkatkan Kualitas Udara di Rumah, Kenapa?

Tidak menjaga kelembapan 

Selanjutnya, kesalahan yang dapat merusak kualitas udara di rumah adalah tidak menjaga kelembapan. 

Jika sebuah ruangan terasa lembap atau berbau apak, itu adalah tanda bahaya bahwa jamur dapat tumbuh serta tungau debu berkembang biak.

David Corry, profesor kedokteran di bagian imunologi, alergi, dan reumatologi di Baylor College of Medicine di Houston, mengatakan untuk mengukur kelembapan, belilah higrometer untuk memastikan kelembapan tetap di bawah 60 persen.

Jika lebih dari itu, pertimbangkan menambahkan dehumidifier. "Menjadi hangat dan basah membuat kamar mandi menjadi tempat utama tungau debu serta jamur tumbuh," kata Shah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com