Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kesalahan Saat Membeli Furnitur Second yang Harus Dihindari

Kompas.com - 28/04/2023, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini semakin banyak pemilik rumah yang memilih untuk membeli furnitur second alias furnitur bekas. Membeli furnitur bekas ekonomis, ramah lingkungan, dan cara yang bagus untuk membeli barang unik dan spesial untuk rumah yang tidak akan Anda lihat di tempat lain.

Namun, ada beberapa kesalahan saat membeli furnitur second yang harus dihindari.

Dikutip dari Woman and Home, Jumat (28/4/2023), perlu diingat bahwa furnitur second telah memiliki kehidupan sebelum Anda beli. Oleh karena itu pemikiran, penelitian, dan pemeriksaan yang cermat perlu dilakukan pada setiap pembelian sebagai konsekuensinya.

Baca juga: 5 Cara Membersihkan Furnitur Kayu dari Berbagai Noda

Ilustrasi furnitur di rumah.SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi furnitur di rumah.

Berikut beberapa kesalahan membeli furnitur second yang harus dihindari.

1. Tidak melakukan pemeriksaan dengan benar

Mungkin kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat membeli furnitur bekas alias furnitur second adalah tidak melakukan pemeriksaan yang benar.

Apakah itu mencari jamur, infestasi hama, kerusakan, atau kesesuaian, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap furnitur yang Anda rencanakan untuk dibeli adalah tip nomor satu yang disarankan oleh semua ahli kami.

Pastikan semua bagian dan potongan furnitur ada. Tarikan laci dan perangkat keras, kastor dan roda, serta potongan trim bisa sulit untuk dicocokkan dan sulit diganti pada furnitur lama, kata Elinor Mason, pendiri Vintage Adirondack.

Baca juga: Catat, Ini 5 Kesalahan Menata Furnitur yang Harus Dihindari

Cari retakan, penopang yang patah atau hilang, dan tanda-tanda perbaikan sebelumnya. Kerusakan akibat air, noda, dan bekas luka bakar bisa jadi sulit atau tidak mungkin dihilangkan, saran Mason.

Ilustrasi furnitur. PEXELS/MENTATDGT Ilustrasi furnitur.

Jika Anda membeli furnitur secara online, jangan takut untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada penjual tentang barang tersebut. Penjual bereputasi akan memiliki jawabannya dan sangat bersedia untuk mengisi kekosongan apa pun.

Berhati-hatilah terhadap penjual dengan umpan balik yang buruk atau kurangnya komunikasi, ungkap Artem Kropovinsky, desainer interior dan pendiri Arsight.

Jika ragu, imbuh Kropovinsky, hal yang terbaik adalah berhati-hati dan menahan diri untuk tidak membeli.

Baca juga: Hati-hati, Ini 3 Cara Melindungi Furnitur Selama Pindah Rumah

2. Perfeksionis

Anda tidak dapat memiliki standar yang sama dengan furnitur baru, ungkap kata Stella Guan, desainer furnitur di Bezier Home.

Pastikan untuk melakukan uji tuntas dan ajukan banyak pertanyaan sebelum membeli furnitur second, tetapi jangan berharap furnitur itu sempurna karena keausan adalah normal untuk apa pun yang telah digunakan sebelumnya, imbuh Guan.

Harriet Pringle, pendiri Narchie, mengatakan bahwa, meskipun Anda perlu memeriksa furnitur bekas dengan hati-hati, Anda harus menggunakan pola pikir yang berbeda.

Berbelanja dengan pikiran terbuka dan abaikan ketidaksempurnaan kecil. Berfokuslah pada keseluruhan konstruksi dan pengerjaan furnitur, daripada noda kecil atau bekas lecet seperti goresan dangkal atau cat terkelupas, karena ini dapat diperbaiki dengan mudah, ungkap dia.

Baca juga: 6 Kesalahan Menata Furnitur yang Harus Dihindari

3. Tidak mengukur

Kesalahan umum lainnya yang dilakukan orang saat membeli furnitur second adalah tidak memeriksa kesesuaiannya dengan ruang yang diinginkan sebelum membelinya.

Ukur ruangan Anda, termasuk ketinggian langit-langit. Sesuatu yang terlihat sangat normal di toko bisa tampak besar saat Anda memasukkannya ke dalam hunian Anda, ungkap Mason.

Ilustrasi dapur, ilustrasi furnitur kayu atau kabinet kayu di dapur.Shutterstock/Photographee.eu Ilustrasi dapur, ilustrasi furnitur kayu atau kabinet kayu di dapur.

4. Meremehkan biaya perbaikan

Furnitur bekas sering kali memiliki tingkat keausan tertentu, tetapi jika menurut Anda perlu dilakukan perbaikan yang substansial, dapatkan penawaran perbaikan sebelum Anda membelinya.

Guan mengungkapkan salah satu kesalahan paling umum yang dia lihat orang lakukan adalah tidak melakukan penelitian tentang biaya perbaikan dan kemungkinan sebelum membeli, dan berpikir bahwa memperbaiki furnitur itu mudah dan murah.

Baca juga: Ingin Membeli Furnitur Minimalis? Ini Ragam Hal yang Perlu Diketahui

Terkadang pembeli terkejut mengetahui bahwa biaya perbaikan bahkan lebih mahal daripada furnitur itu sendiri, sebut Guan.

5. Tidak memeriksa infestasi hama

Beberapa furnitur bekas, meskipun indah untuk dilihat, mungkin datang dengan beberapa tamu yang tidak diinginkan. Jangan memeriksa infestasi hama dan berpikir hama akan hilang dengan satu atau dua semprotan.

Sebelum membeli, periksa furnitur dengan hati-hati. Jika Anda melihat ada lubang dan kotoran debu, maka jangan dibeli.

Serangga umum yang menyerang furnitur kayu adalah kumbang bubuk kayu.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Benda dan Furnitur Kulit Terkelupas, Bikin Awet

6. Membeli secara impulsif

Sangat mudah untuk jatuh ke dalam perangkap jatuh cinta dengan furnitur second yang menakjubkan, tetapi, meskipun sesekali ini baik-baik saja, jangan biarkan itu menjadi kebiasaan.

Ketahui apa yang Anda butuhkan dan buatlah daftar. Sangat mudah untuk terjebak dalam kegembiraan dari kesepakatan yang luar biasa saat Anda sedang melakukan penghematan, ucap Mason.

7. Tidak mendeteksi bau

Jika Anda ingin menjaga rumah tetap harum, para ahli menyarankan untuk menggunakan semua indra Anda saat membeli furnitur bekas. Jika Anda membeli furnitur secara langsung, jangan tergoda untuk membelinya jika berbau.

Pasalnya, bau pada furnitur sering kali sangat sulit untuk dihilangkan dan mungkin membuat ruangan lain juga berbau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com