Kutu ini sifatnya berkoloni (bergerombol), bersembunyi di bawah permukaan daun, tepi daun dan pada batang tanaman cabai.
Gejala serangan kutu daun adalah sebagai berikut. Pertama, terlihat banyak semut bergerombol pada batang tanaman cabai.
Daun dan batang tanaman cabai mengerut dan keriting akan terhambat pertumbuhannya. Kutu daun mengeluarkan embun madu yang sangat disukai semut serta menyebabkan pertumbuhan jamur embun jelaga dan menghambat proses fotosisntesis.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Hidroponik Sederhana Pakai Botol Plastik Bekas
Daun cabai yang terserang berwarna hitam, pertumbuhan terhambat, keriting dan pertumbuhan tidak normal.
Daun seringkali menjadi layu, menguning, dan akhirnya rontok. Selain itu, kutu daun juga mengeluarkan senyawa toksin melalui air liurnya sehingga tanaman cabai menjadi kerdil, dan terbentuk puruh pada helaian daun.
Kutu daun juga merupakan salah satu vektor (pembawa penyakit) yang menyebabkan tanaman cabai terkena virus mozaik.
Kutu daun yang mengisap tanaman yang sudah terkena virus mozaik dari suatu tempat atau tanaman lainnya dapat menularkan ke tanaman cabe yang masih sehat, melalui sedotan atau alat isap mulut.
Baca juga: Penyakit Tanaman Cabai Saat Musim Hujan dan Cara Mengendalikannya