Cahaya mengurangi tingkat kelelahan karena mengurangi jumlah melatonin yang Anda terima, tutur Romiszewski.
Patrick O'Donnell, konsultan warna dan duta merek internasional Farrow & Ball mengatakan, warna yang biasanya tidak dia anjurkan di kamar tidur adalah kuning cerah karena sangat memberi energi, yang tidak Anda inginkan di kamar tidur.
Baca juga: Catat, Ini Area Memasang AC di Kamar Tidur yang Harus Dihindari
Warna cerah dan jenuh sebaiknya dibiarkan untuk bagian rumah yang berenergi tinggi, seperti dapur.
Sebagai gantinya, O'Donnell merekomendasikan untuk menggunakan warna terang hingga hijau tua atau warna merah muda lembut dengan nada dasar bernuansa cokelat untuk menciptakan lingkungan kamar tidur yang tenang dan santai.
Jika kamar tidur menerima cahaya alami yang melimpah, terutama yang menghadap ke selatan, maka warna-warna cerah dan ceria akan muncul dengan sendirinya, terang O'Donnell.
Warna-warna ini membuat ruangan terasa segar dan berangin dan mendapat manfaat dari estetika dekoratif sederhana yang menyeluruh. Ini cocok untuk mereka yang menyukai ruangan mereka bersih dan teratur.
Baca juga: Bolehkah Meletakkan Lidah Mertua di Kamar Tidur?
Meskipun cerah dan berangin terdengar seperti cara yang bagus untuk memulai hari, namun mungkin tidak kondusif untuk bersantai dan tidur nyenyak. Meskipun demikian, menurut desainer interior Kate Lester, ada cara untuk membuat kamar tidur lebih gelap agar tidur lebih nyenyak.
Kamar tidur yang terang sekalipun dapat menjadi gelap di malam hari berkat aksesoris jendela gelap. Di sisi lain, warna gelap dapat menciptakan efek kepompong yang mengundang.
Warna gelap akan menyelubungi Anda dan adalah pilihan yang bagus untuk ruangan dengan penerangan buruk karena mereka bekerja dengan batasan alami daripada melawannya, jelas O'Donnell.