Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Jasa Tukang Bangunan? Buka Aplikasi Gravel

Kompas.com - 09/12/2022, 11:42 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun rumah menggunakan jasa tukang harian menjadi hal yang banyak dilakukan orang.

Namun, kendalanya adalah harga yang dibayarkan. Terkadang, pengguna jasa menganggap upah yang dibayarkan terlalu tinggi. 

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Membangun Rumah Impian

 

Begitu pun tidak jarang tukang sebagai pemberi jasa menganggap bayarannya tidak sesuai dengan pekerjaannya. 

Untuk menjawab masalah tersebut, Gravel bisa menjadi solusi. Gravel merupakan aplikasi pencari tukang yang mengedepankan prinsip airness (kewajaran dan keadilan) bagi konsumen (pengguna aplikasi) dan mitra usaha (pekerja konstruksi) agar memperoleh keadilan dalam transaksi jasa tukang bangunan.

Kini, Gravel telah menyelesaikan lebih dari 4.000 proyek pembangunan dengan bantuan puluhan ribu tukang atau akrab disebut Dulur yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia. 

Baca juga: 4 Elemen Desain yang Harus Disiapkan Saat Membangun Rumah Impian

Dalam menjalankan prinsip ini, Gravel menerapkan sistem penetapan harga yang layak dan standar yang adil bagi kedua belah pihak.

Penetapan harga tukang Gravel masih berada di kisaran harga pasar dengan memastikan nilai yang diterima konsumen terukur dan berbanding seimbang dengan kualitas jasa yang diberikan.

Untuk itu, Gravel menyediakan tukang yang memiliki kualitas keterampilan sesuai dengan standar industri konstruksi dan sudah berpengalaman. Setiap tukang yang ingin menjadi mitra harus melewati tahap seleksi keterampilan yang ketat. 

Baca juga: 9 Keuntungan Menggunakan Jasa Arsitek untuk Membangun Rumah 

Mendapatkan transparansi harga

Ilustrasi merenovasi rumah.Shutterstock/Jaruwan Jaiyangyuen Ilustrasi merenovasi rumah.
Selain nilai yang seimbang dengan harga, konsumen juga mendapatkan transparansi harga dan informasi pekerja melalui aplikasi Gravel.

Anda bisa mengecek terlebih dulu keahlian dan pengalaman tukang sebelum melakukan pemesanan.

Keterbukaan ini tak hanya membuat konsumen percaya, tapi juga memudahkan karena tidak lagi melalui negosiasi harga yang sering sulit dan ketidakjelasan kualitas kerja yang sering terjadi saat mencari tukang dengan cara konvensional.

Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Putra, meyakini bahwa bisnis jasa, cara konvensional maupun digital, ujungnya tetap bermuara prinsip kepercayaan dan kepercayaan ini didapat dengan keadilan dan keterbukaan. 

Baca juga: 4 Hal yang Harus Disiapkan Saat Membangun Rumah Impian, Apa Saja?

"Hingga saat ini, kami telah menuai hasilnya dan mendapatkan feedback tingkat kepuasan konsumen sebesar 99,7 persen," katanya dalam siaran pers tertulisnya, Jumat (9/12/2022). 

Lebih lanjut, prinsip keadilan ini juga diterapkan sama kepada tukang. Bersama Gravel, tukang memiliki standar upah yang jelas sesuai dengan keahlian dan pengalamannya.

Gravel membedakan upah antara mandor, tukang, dan kernet berdasarkan pertimbangan fungsi kerja serta tanggung jawab yang berbeda.

Tukang juga diklasifikasikan menjadi beberapa kategori keahlian agar pekerjaannya fokus dan tidak tumpang tindih. Misalnya, tukang atap akan fokus mengerjakan tugas instalasi atau renovasi atap. 

Baca juga: 5 Fitur Keamanan yang Perlu Diterapkan Saat Membangun Rumah 

Jam kerja jelas 

Dari segi waktu kerja, Gravel juga menetapkan jam kerja yang jelas. Jika membutuhkan waktu pengerjaan ekstra, konsumen harus mengajukan permintaan lembur dari aplikasi dan menyetujui harga lembur yang sudah ditetapkan.

Pembayaran upahnya pun jelas dan tepat waktu dengan sistem “hari ini kerja, besok pasti gajian”. Begitu pekerjaan dinyatakan selesai oleh konsumen dari aplikasi, besok tukang bisa langsung mencairkan upah.

Penerapan-penerapan prinsip keadilan kepada tukang ini telah memberikan dampak ekonomi cukup besar kepada ribuan tukang. 

Baca juga: 7 Lokasi yang Perlu Dihindari saat Ingin Membeli atau Membangun Rumah

Hal terpenting adalah tukang lebih mandiri dan tidak memiliki ketergantungan menunggu pekerjaan yang kerap terjadi ketika hanya mengandalkan ajakan mandor atau pemborong saja.

Lewat aplikasi Gravel Dulur, tukang bisa mencari pekerjaan sendiri dan menjadi lebih berdaya.

Co-founder dan CPO Gravel, Fredy Yanto, mengatakan keberadaan Gravel bukan berarti ingin mendisrupsi pencarian tukang dengan cara konvensional. Sebaliknya, ingin memperluas channel tukang dalam mencari rezeki dengan memanfaatkan teknologi.

"Cara cari kerja lewat aplikasi Gravel adalah sesuatu yang mudah dipahami dan bisa dilakukan siapa saja. Kami ingin tukang-tukang di Indonesia semakin berdaya dan sejahtera” tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com