JAKARTA, KOMPAS.com - Keguguran adalah berhentinya kondisi kehamilan sebelum embrio atau janin berkembang.
Kondisi keguguran ini tak hanya dialami manusia, tapi juga kucing betina. Bahkan keguguran dapat terjadi sebelum kucing mengetahui dirinya hamil.
Baca juga: Pemilik Harus Tahu, Ini Penyebab dan Tanda Kucing Keguguran
Keguguran yang dialami kucing dapat terjadi karena berbagai alasan. Infeksi dan kelainan hormonal adalah penyebab umum keguguran pada kucing.
Garis bawaan memiliki risiko keguguran lebih besar seperti halnya induk kucing yang sangat muda atau tua. Jika mencuriga kucing keguguran, segera membawanya ke dokter hewan.
Berikut sejumlah hal tentang kucing keguguran dikutip dari Cuteness.
Infeksi virus, bakteri, dan parasit adalah penyeba keguguran kucing yang paling umum. Infeksi virus bertanggung jawab atas sebagian besar keguguran kucing.
Feline leukemia virus, feline immunodeficiency virus (FIV), feline herpresvirus, panleukopenia, dan feline enteric coronavirus adalah virus umum yang menyebabkan kucing keguguran.
Baca juga: Cara Tepat Menyimpan Makanan Kering Kucing agar Tetap Segar
Selain itu, kucing dapat terkena parasit, yang disebut neospora caninum, dengan berbagi mangkuk makanan atau air dengan anjing yang terinfeksi.
Pergeseran atau kelainan hormon juga bisa mengakibatkan kucing keguguran. Progesteron bertanggung jawab menjaga kehamilan pada kucing. Tingkat progesteron yang rendah dapat menyebabkan kucing keguguran.
Penyakit bawaan dapat menempatkan kucing pada risiko keguguran lebih tinggi seperti halnya kerentanan terhadap FIP atau peritonitis menular kucing. Stres berat, trauma, atau gizi buruk juga bisa menyebabkan kucing keguguran.
Baca juga: Ketahui Tanda-tanda Kucing Mau Melahirkan, Jangan Sampai Diabaikan
Dalam banyak kasus, pemilik tidak mengetahui bahwa kucing peliharaan mengalami keguguran. Pada keguguran dini, embrio dapat diserap kembali ke dalam tubuh kucing tanpa tanda-tanda yang terlihat dari luar bahwa keguguran telah terjadi.
Anda mungkin tidak menyadari kucing mengalami keguguran sampai sahabat bulu melewatkan tanggal perkiraannya jika mengalami keguguran di awal kehamilan. Anda juga tidak melihat tanda-tanda keguguran pada aborsi spontan jangka panjang.
Sebetulnya, kucing keguguran menunjukkan beberapa tanda seperti sakit perut, demam, dan keputihan abnormal yang berwarna coklat, hitam, hijau, atau berwarna nanah.
Beberapa kucing yang mengalami keguguran mulai mengalami kontraksi perut dan melahirkan anak kucing yang lahir mati.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kucing Tetap Hangat Selama Cuaca Dingin
Apabila mencurigai kucing keguguran, segera membawanya ke dokter hewan untuk melindungi dari perdarahan atau infeksi yang dapat terjadi jika jaringan tetap berada di dalam rahim.
Dokter hewan akan melakukan USG untuk menentukan apakah kucing mengalami atau baru saja mengalami keguguran.
Tes darah dapat memantau kadar progesteron selama kehamilan. Rendahnya tingkat progesteron mungkin menunjukkan keguguran telah terjadi.
Selain itu, kultur cairan vagina dari sang induk dan pemeriksaan janin dapat membantu menentukan penyebab kucing keguguran. Pengobatan biasanya direkomendasikan berdasarkan penyebab keguguran.
Baca juga: 4 Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Kucing
Ada beberapa kasus pemilik dapat membantu mencegah kucing keguguran. Jika kucing demam, bawa segera ke dokter hewan untuk mendapat pemeriksaan.
Demam adalah salah satu indikasi kucing mengalami infeksi. Infeksi dapat diobati dengan antibiotik yang dapat membantu mencegah terjadinya keguguran.
Jika kelainan hormonal dicurigai sebagai penyebab kucing keguguran, dokter hewan mungkin akan meresepkan suplemen progesteron untuk dikonsumsi kucing selama kehamilan berikutnya.
Berikan suplemen setiap hari sampai sesaat sebelum tanggal kucing kembali hamil. Dokter hewan juga perlu memantau kucing saat mengonsumsi suplemen ini untuk mencegah komplikasi.
Baca juga: 10 Cara untuk Membantu Kucing Peliharaan Hidup Lebih Lama
Kehamilan palsu pada kucing terjadi ketika sang induk berahi dan berovulasi, tetapi tidak hamil. Tubuh kucing menghasilkan lebih banyak progesteron meski tidak ada embrio dan tubuh kucing yakin sedang hamil.
Karena tubuh kucing mengira dirinya hamil, kucing akan menunjukkan banyak tanda hamil. Ini membuat kehamilan palsu sulit didiagnosis.
Dokter hewan dapat menggunakan USG untuk menentukan apakah kucing benaran hamil setelah 28 hari kehamilan atau x-ray setelah 45 hari kehamilan. Perawatan biasanya tidak diperlukan untuk kehamilan palsu.
Induk kucing biasanya siap kawin lagi enam hingga delapan minggu setelah siklus birahi terakhirnya. Namun, sterilisasi dianjurkan bagi induk kucing yang pernah mengalami kehamilan palsu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.