JAKARTA, KOMPAS.com - Memplester dinding merupakan tahap finishing yang perlu dilakukan untuk membuat permukaan dinding halus, rata, dan rapi, serta meningkatkan kekuatan struktur bidang.
Pekerjaan ini biasanya dikerjakan oleh tukang bangunan, tetapi bukan berarti tidak boleh dikerjakan sendiri.
Jadi, apabila kamu ingin memplester dinding rumahmu sendiri, ketahui cara-cara yang harus dilakukan.
Baca juga: Cara Menghilangkan Jamur dan Lumut di Permukaan Dinding
Dikutip dari akun Instagram @mitraruma_official, Senin (28/11/2022), berikut ini adalah sembilan cara memplester dinding rumah dengan benar agar tidak retak.
Sebelum mulai berencana memplester dinding, pastinya kamu perlu tahu jenis plester yang sesuai dengan kebutuhan dan seleramu.
Pada umumnya, ada tiga jenis plester, yaitu plester tanah liat, plester kapur, dan plester semen.
Alat yang harus kamu siapkan untuk memplester dinding adalah benang, meteran, paku, palu, roskam, jidar (alat bantu yang sering digunakan dalam proses pembuatan plester), ember, triplek, dan cetok.
Sementara itu, bahan-bahan penting yang digunakan untuk memplester dinding adalah semen, pasir, air, serta kertas bekas sak semen.
Baca juga: 5 Kesalahan Mengecat yang Membuat Dinding Tampak Kotor
Setelah menyiapkan semua peralatan, kamu bisa mulai melangkah untuk memplester dinding, tetapi harus secara bertahap.
Pertama-tama pastikan kamu sudah menyiapkan dinding yang rapi dan terpasang dengan posisi yang benar-benar tegak.
Kalau dindingnya sudah pasti rapi dan berdiri sempurna, saatnya membersihkan permukaan dinding dari kotoran, debu, atau lumut. Caranya bisa dengan disikat, bahkan dikorek bila perlu.
Jangan lupa pastikan juga instalasi listrik yang tertanam pada dinding sudah selesai dikerjakan dan sudah dites dengan baik.
Baca juga: 6 Penyebab Dinding Retak pada Rumah Baru
Kamu harus membasahi dinding dengan air secukupnya sebelum mulai memplesternya.
Sebelum memplester dinding, buatlah patokan ketebalan yang dipasang vertikal menggunakan benang sebagai acuan plesteran.
Pemasangan benang ini bertujuan untuk membatasi ruang kerja di dinding sehingga kamu bisa fokus pada satu bidang ketebalan yang disarankan, sekitar 1,5 – 3 cm dengan tetap memerhatikan kerataan dan ketegakan benang.
Buatlah adukan plesteran dari campuran semen, pasir, dan air dengan perbandingan berdasarkan spesifikasi bangunan yang akan diplester.
Baca juga: 3 Kerugian Tidak Membersihkan Dinding yang Berdebu
Biasanya komposisi yang dipakai memiliki perbandingan satu banding tiga hingga satu banding lima.
Memplester dinding dilakukan dengan dua tahap, membuat kepala plester dan memplester keseluruhan dinding.
Kepala plesteran sering disebut juga sebagai kelabangan, yang mana fungsinya itu untuk mempermudah penyidaran atau pemerataan plester.
Kepala plester berarti plester awal yang memanjang vertikal dari bawah ke atas pada dinding yang belum diplester seluruhnya.
Baca juga: Cara Memperbaiki Dinding Rumah yang Terendam Banjir
Dalam mengerjakan seluruh rangkaian memplester dinding, ada baiknya untuk jangan terburu-buru.
Sebab, proses kerja yang terlalu buru-buru akan menghasilkan kualitas plester yang buruk.
Setelah selesai memplester dinding, jangan langsung didiamkan begitu saja. Usahakan untuk selalu menyirami dinding yang telah dites dengan air selama kurang lebih tujuh hari berturut-turut.
Langkah ini bertujuan agar kepadatan meningkat dan mampu mencegah keretakan dinding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.