Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2022, 19:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Cuteness

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa anjing dan kucing bisa dipelihara secara bersamaan jika pemiliknya telah mensosialisasikan keduanya dengan tepat.

Dengan demikian, anjing dan kucing bisa saling berteman dan bermain akrab satu sama lain.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Trauma pada Anjing yang Alami Kekerasan FIsik

Namun, kadang kala kucing tampak kurang senang ketika diganggu anjing, terutama saat sedang beristirahat. Kucing pun enggan mengikuti permainan anjing dan melanjutkan kembali beristirahat.

Meski begitu, anjing tetap semangat mengajak kucing bermain dengan selalu berada di dekatnya sambil menyundulkan kepalanya.

Namun, apakah hal ini karena anjing berpikir bahwa kucing adalah teman sesama anjing sehingga mereka terus ingin mengajaknya bermain? 

Baca juga: Alasan Ilmiah Kehilangan Anjing Peliharaan Sangat Menyakitkan

Bisakah anjing membedakan dirinya dari kucing?

Ilustrasi anjing dan kucing. Shutterstock/Gladskikh Tatiana Ilustrasi anjing dan kucing.

Dilansir dari Cuteness, Jumat (18/11/2022),  ilmuwan kognisi hewan, Dominique Anutier-Derian, mengatakan anjing mampu membedakan spesies secara visual.

Dengan kata lain, secara teori, anjing dapat mengenali anjing lain hanya dengan melihatnya. Jadi, masuk akal jika anjing kemungkinan bisa membedakan dirinya dari tupai, kelinci, kupu-kupu, bahkan kucing. 

Ini adalah salah satu temuan utama dari studi yang dilakukan di Department of Animal Behavior, Ecology, and Conservation di Canisius College, New York, Amerika Serikat (AS).

Anjing mampu mengidentifikasi rangsangan secara visual dalam pengujian. Adapun rangsangan secara visual yang dimaksud adalah seekor kucing animatronik.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Virus Rabies yang Menyerang Anjing dan Kucing

Mengenali kucing melalui aroma

Meski anjing tidak bisa mengidentifikasikan kucing secara visual, ada kemungkinan besar mereka dapat mengenali kucing dari aromanya.

Sebuah studi bertajuk “Observations of Scent-marking and Discriminating Self from Others by a Domestic Dog (Canis familiaris): Tales of Displaced Yellow Snow” oleh spesialis perilaku hewan, Marc Bekoff, pada 2001 mengungkapkan bahwa anjing cukup memahami semua fenomena yang diketahui melalui aroma, termasuk siapa yang membuat salju menjadi kuning. 

Anjing juga dapat memahami perbedaan antara daging sapi panggang dan brokoli serta aroma kucing. Artinya, sejauh ini, anjing tidak berpikir bahwa kucing adalah anjing. Meski begitu, apakah anjing memahami kucing?

Baca juga: Bisakah Anjing Tertular Flu Manusia?

Ilustrasi anjing dan kucing.Shutterstock/Bachkova Natalia Ilustrasi anjing dan kucing.

Pemahaman anjing terhadap kucing

Studi lain bertajuk “Cats and Dogs: Best Friends or Deadly Enemies? What the Owners of Cats and Dogs Living in the Same Household Think About Their Relationship with People and Other Pets” pada 2020 yang dilakukan para dokter hewan dari University of Sao Paulo, Brasil, mengungkapkan anjing dan kucing saling memahami.

“Memang benar mereka berbicara bahasa yang berbeda. Namun, mereka tampaknya memahami satu sama lain dengan baik dan menafsirkan pendekatan satu sama lain dengan cara benar,” jelas peneliti utama, Laura Menchetti. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com