Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ilmiah Kehilangan Anjing Peliharaan Sangat Menyakitkan

Kompas.com - 12/11/2022, 19:50 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyebut seekor anjing sebagai "sahabat terbaik manusia" rasanya bukan hal berlebih. Anjing dan manusia telah memiliki hubungan baik sejak ribuan tahun silam.

Anjing dikenal hewan peliharaan yang setia, cerdas, penuh kasih, dan menawarkan cinta yang hampir tanpa syarat, kegembiraan, serta antusiasme yang tak ada habisnya. 

Baca juga: 5 Fakta Menarik Kumis Anjing, Punya Cara Kerja seperti Antena

Anjing juga selalu senang melihat pemiliknya serta tidak pernah bosan dengan kehadiran. Ikatan yang terbangun sangat dekat ini membuat anjing lebih dari sekadar hewan peliharaan. Sebagian besar pemilik menganggap anjing sudah seperti keluarga sendiri. 

Anjing bisa dibilang sebagai satu-satunya hewan yang secara khusus berevolusi untuk berteman dengan manusia. Anjing juga begitu mencintai pemiliknya. 

Tak heran, ketika anjing mengalami hal buruk seperti sakit, pemilik akan merasa khawatir dan sedih. Rasa cinta yang begitu besar antara pemilik dan anjing semakin terasa saat sahabat bulu mati. 

Baca juga: 6 Ras Anjing Berkepribadian Tenang dan Santai

Ilustrasi anjing Shih tzu.Shutterstock/chaoss Ilustrasi anjing Shih tzu.
Banyak pemilik anjing yang akan sedih, menangis, hingga merasa kehilangan mendalam. Ketika anak anjing kesayangan meninggal, rasa kehilangannya bisa terasa tak tertahankan.

Bahkan, kehilangan itu bisa terasa sama buruknya—atau lebih buruk—daripada kehilangan teman atau saudara manusia. 

Namun, apakah kesedihan ini hanya karena ikatan emosional yang telah terjalin atau ada fakta sains yang bisa menjelaskannya?

Hal itu ternyata bukan hanya anekdot. Penelitian telah mengonfirmasi bahwa bagi kebanyakan orang, kehilangan seekor anjing sebanding dengan kehilangan orang yang dicintai manusia dalam hampir segala hal. 

Baca juga: Betulkah Anjing Memiliki Emosi yang Sama dengan Manusia?

Menurut Scientific American, gejala kesedihan akut setelah kehilangan hewan peliharaan dapat berlangsung dari satu hingga dua bulan dengan gejala kesedihan bertahan hingga satu tahun penuh (rata-rata)."

Lantas, mengapa manusia merasakan kehilangan begitu dalam terhadap anjing peliharaan? Hal ini karena anjing lebih dari sekedar hewan peliharaan.

Dilansir dari Southern Living, Sabtu (12/11/2022), psikolog Julie Axelrod menulis dalam sebuah posting blog bahwa kehilangan seekor anjing sangat menyakitkan karena orang-orang kehilangan sumber cinta dan persahabatan tanpa syarat.

Axelrod juga mencatat bahwa bagi banyak orang, anjing berfungsi sebagai pendamping utama yang memberikan keamanan dan kenyamanan. 

Baca juga: 5 Ras Anjing Asal Jepang dan Sejarah Menariknya

Penelitian menunjukkan anjing membantu orang keluar dari rumah mereka, berfungsi sebagai katalis untuk kekompakan dan kepercayaan, pertukaran timbal balik kebaikan antara tetangga, dan peningkatan partisipasi dalam acara-acara sipil dan masalah sosial. 

Ilmu pengetahuan telah memuji hewan peliharaan dapat mendorong interaksi dan percakapan dengan orang asing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com