JAKARTA, KOMPAS.com - Manusia dan hewan, khususnya anjing, memiliki beberapa kesamaan, salah satunya perihal emosi atau perasaan. Hal ini pun disadari banyak pemilik anjing.
Sama dengan manusia, anjing juga merasakan sejumlah emosi, dari senang, sedih, takut, cemas, hingga depresi.
Baca juga: 5 Ras Anjing Asal Jepang dan Sejarah Menariknya
Namun, kebanyakan pemilik anjing peliharaan hanya menerima begitu saja fakta tersebut. Mereka tidak mencari tahu apakah fakta tersebut ilmiah atau tidak serta menyadari emos anjing?
Untuk waktu lama, para ilmuwan telah memperdebatkan topik ini. Mereka telah menjalankan tes untuk melihat apakah anjing memiliki kehidupan batin yang kaya atau kita hanya memproyeksikan perasaan kita sendiri pada sahabat bulu.
Meski mungkin tidak akan pernah sepenuhnya memahami kompleksitas emosi anjing, berikut hal-hal yang bisa diketahui.
Baca juga: 6 Ras Anjing dengan Lari Tercepat di Dunia, Ada sampai 72 Kilometer
Emosi bahagia anjing ini dapat dengan mudah diamati dari perilakunya, di antaranya ekor bergoyang-goyang, anjing melompat-lompat atau berlari berputar-putar, serta memberi tatapan bersemangat pada Anda.
Namun, menurut Lisa Radosta, ahli perilaku veteriner bersertifikat di Florida Veterinary Behavior Service, Amerika Serikat, kenyataannya orang-orang, bahkan dokter hewan, kurang mengenali nuansa komunikasi anjing.
Baca juga: Betulkah Anjing Dapat Mendeteksi Kehamilan pada Manusia?
"Mereka memang menyuarakan, tetapi anjing terutama berkomunikasi melalui bahasa tubuh," ucapnya dilansir dari Daily Paws, Rabu (9/11/2022).
Orang-orang paling terbiasa membaca ekspresi wajah. Kabar baiknya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Animals, wajah anjing bisa sangat komunikatif.
Berbeda dengan serigala, anjing memiliki berbagai ekspresi wajah. Pemilik anjing peliharaan dapat memahami kondisi mental dasar anjing seperti kebahagiaan atau reaktivitas.
Sayangnya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Processes mengatakan bahwa orang sering belajar mengenali isyarat halus yang berhubungan dengan ketakutan anjing, kesedihan, kejutan, atau rasa jijik.
Baca juga: 3 Penyebab Anjing Sering Menggonggong
Misalnya, banyak "orang tua" anjing peliharaan percaya bahwa sahabat bulu merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang nakal seperti merobek sofa atau buang air besar di dalam rumah.
Namun, menurut penelitian kecil yang diterbitkan dalam Behavioral Processes, anjing merespons dengan perilaku yang sama setiap kali pemiliknya menegur mereka, terlepas dari apakah mereka benar-benar melanggar aturan.
Hal itu berarti, "tampilan bersalah" anjing adalah sebagai respons atas kekesalan Anda—dia merasa tidak enak karena Anda marah, bukan karena apa yang dia lakukan.
Baca juga: Bisakah Mengadopsi Anjing Polisi yang Sudah Pensiun? Ini Aturannya
Teori ilmiah saat ini menegaskan bahwa anjing memiliki perasaan seperti halnya manusia. Selama pemindaian otak, area otak yang menyala ketika orang memiliki emosi juga menunjukkan peningkatan aktivitas pada anjing yang mengalami situasi serupa.
Selain itu, bahan kimia yang membuat kita merasa stres atau rileks sama dengan yang dimiliki anjing. Beberapa penelitian menunjukkan, ketika orang memelihara anjing, itu mengurangi kortisol (hormon stres) dan meningkatkan oksitosin dan dopamin (hormon perasaan senang) di kedua belah pihak.
Dari sini, dapat diasumsikan bahwa anjing mengalami emosi seperti manusia, terutama semua perasaan yang Anda dapat selama sesi meringkuk yang baik.
Baca juga: Seberapa Cerdas Anjing Labrador Retriever? Ini Penjelasannya
"Anjing tidak memiliki perasaan kompleks seperti penghinaan, rasa bersalah, kebanggaan, dan rasa malu," imbuh Stanley Coren, psikolog dan penulis How Dogs Think.
Sama dengan anak-anak, anjing melihat dunia dengan cara lebih sederhana. "Mereka tidak peduli apa yang Anda kenakan, betapa menariknya Anda, apa yang Anda lakukan untuk bekerja, atau berapa banyak uang yang Anda miliki di bank," ucap Mikkel Becker, pelatih anjing dan rekan penulis From Fearful to Fear Free.
Namun, anjing sangat pandai menangkap emosi orang dan sering kali berperilaku sama. Ini disebut penularan emosional.
Baca juga: Anjing Membenci Tukang Pos dan Pengantar Paket, Mitos atau Fakta?
Anjing juga mengalami perasaan mereka sendiri dalam menanggapi hal-hal yang terjadi. Becker mengatakan ada beberapa emosi yang dirasakan anjing seperti kecemasan dan ketakutan, menjijikkan, kegembiraan, duka, kecemburuan, cinta, serta kesedihan dan stres.
Mustahil memang untuk benar-benar mengetahui bagaimana hewan peliharaan kita memproses dunia. Namun, semua setuju bahwa anjing sangat pandai meningkatkan semangat kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.