Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Menghilangkan Bau pada Mesin Pencuci Piring

Kompas.com - 05/11/2022, 15:16 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin pencuci piring saat ini menjadi peralatan elektronik yang banyak digunakan.

Namun, penggunaan terus-menerus, dapat membuat mesin pencuci piring mengalami masalah, salah satunya berbau. 

Baca juga: 5 Alasan Tak Boleh Meletakkan Kulkas di Samping Mesin Pencuci Piring

Bau ini berasal dari jamur, partikel makanan, dan bakteri penyebab bau yang tersangkut di mesin pencuci piring. Untungnya, masalah ini dapat diatasi dengan mudah. 

Dilansir dari Taste of Home, Sabtu (5/11/2022), cara menghilangkan bau pada mesin pencuci piring.  

Bersihkan filternya

Ilustrasi mesin pencuci piring.SHUTTERSTOCK / Andrey_Popov Ilustrasi mesin pencuci piring.
Filter kotor adalah penyebab paling umum mesin pencuci piring berbau. Periksa manual mesin pencuci piring untuk menemukan lokasi filter dan cara terbaik membersihkannya.

Untuk sebagian besar model, filter biasanya terletak di bawah rak bawah. Cari objek melingkar di dekat salah satu sudut belakang atau dekat dasar penyemprot tengah.

Setelah itu, putar filter berlawanan arah jarum jam dan tarik perlahan ke atas untuk melepaskannya. Bilas filter di bawah air mengalir untuk menghilangkan partikel makanan serta gunakan spons lembut. 

Baca juga: 4 Cara Menjaga Mesin Pencuci Piring agar Tidak Mudah Rusak

Bersihkan segel gasket

Segel paking adalah lapisan karet lembut yang membentang di sepanjang pintu pencuci piring. Jika sudah lama tidak dibersihkan, itu bisa menjadi sumber bau.

Hal ini karena semua panas dan kelembapan yang dihasilkan mesin pencuci piring dapat menyebabkan jamur dan lumut tumbuh serta terperangkap di dalam segel.

Gunakan jari Anda untuk menekan segel paking dengan lembut dan memeriksa di antara lapisan. Bersihkan dengan kain yang dibasahi dengan sedikit sabun serta air. 

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Mesin Pencuci Piring 

Bersihkan bagian dalamnya

Ilustrasi mesin pencuci piring atau dishwasher table top dari Bosch Dok/Bosch Indonesia Ilustrasi mesin pencuci piring atau dishwasher table top dari Bosch
Seiring waktu, mesin pencuci piring dapat menumpuk lapisan buih sabun. Kemudian, partikel makanan dan bakteri menempel pada buih sabun dan dapat menimbulkan bau tak sedap.

Cara terbaik mengatasi adalah menjalankan siklus pembersihan, tetapi sebaiknya bersihkan bagian dalam dengan tangan terlebih dahulu.

Buang sisa makanan yang ada di bagian bawah atau menempel di area lain dari mesin pencuci piring. Gunakan spons atau kain lembut dan gosok dinding dengan air sabun. 

Baca juga: 7 Trik Menggunakan Mesin Pencuci Piring agar Lebih Efektif 

Jalankan siklus deep clean 

Ssetiap sebulan sekali jalankan siklus pembersihan menggunakan cuka pada mesin pencuci piring kosong. Cuka membersihkan buih sabun, endapan mineral, dan menetralkan bau apa pun.

Tuang dua cangkir cuka putih suling ke dalam mangkuk kaca dan letakkan tegak di rak bawah. Jalankan siklus normal dengan opsi panas kering dan tanpa menggunakan detergen.  

Baca juga: 5 Penyebab Mesin Pencuci Piring Berbau 

Cara mencegah mesin pencuci piring berbau 

Berikut cara mencegah mesin pencuci piring berbau pada masa mendatang:

1. Kikis piring secara menyeluruh sebelum memasukkannya ke mesin pencuci piring.

2. Muat mesin cuci piring dengan baik dan hindari kelebihan muatan sehingga air serta sabun dapat mengalir bebas.

3. Periksa dan bilas filter setiap siklus pencucian kelima.

4. Jalankan siklus pembersihan mendalam dengan cuka atau gunakan pembersih pencuci piring sebulan sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com