Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2022, 16:02 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Alih-alih melakukan eksperimennya pada anjing, Belyaev memulai eksperimen menggunakan rubah perak untuk melihat apakah anjing bisa menghilangkan keliaran dari rubah perak melalui pembiakan selektif. 

Belyaev memilih rubah yang paling tenang dan lebih kecil kemungkinannya untuk menggigit. Setelah ia mengawinkan keturunannya, memilih hewan dengan kriteria yang sama.

Hanya dalam beberapa generasi, rubah tidak hanya menjadi ramah dan dijinakkan, tetapi banyak dari mereka juga memiliki telinga yang terkulai.

Selain itu, rubah mengalami perubahan warna bulu, tengkorak, rahang, dan gigi, ekor keriting, hormon stres berkurang setengahnya, serta serotonin meningkat sehingga membuatnya menjadi hewan yang lebih bahagia.  

Baca juga: Catat, Ini 5 Manfaat Minyak Kelapa untuk Anjing Peliharaan

Ini menunjukkan bahwa ciri-ciri yang terkait dengan sindrom domestikasi semata-mata didasarkan pada kejinakan.

Rubah juga memiliki fitur wajah lebih muda, periode reproduksi lebih lama, dan plastisitas sinaptik lebih besar, yang mewakili kemampuan kognitif atau kapasitas mereka untuk belajar dan mengingat.

Hasil percobaan ini mengungkapkan bahwa anjing mengembangkan telinga terkulai dari hasil perkawinan dengan anjing jinak dan ramah lainnya yang suka berada di sekitar manusia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com