JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, ada anggapan di kalangan masyarakat bahwa penggunaan kompor induksi akan menambah beban pembayaran listrik.
Hal ini diutarakan olehnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022), seperti dilansir Kompas.com, Rabu.
Baca juga: PLN: Memasak dengan Kompor Induksi Lebih Hemat 15 Persen Dibanding Pakai Elpiji
Namun, pengguna kompor induksi akan menggunakan jalur khusus sehingga tidak akan mengganggu listrik yang sudah terpasang.
“Untuk kompor induksi, kami menggunakan MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama,” terangnya.
Baca juga: 4 Keunggulan Kompor Induksi Dibandingkan Kompor Gas
Walhasil, pihaknya menjalankan program konversi elpiji ke kompor induksi untuk mendorong masyarakat pengguna listrik 450 VA beralih ke kompor induksi.
Namun, apa itu kompor induksi dan bagaimana cara kerjanya? Berikut Kompas.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/9/2022).
Disadur dari Don’s Appliances, kompor induksi adalah kompor yang tampilannya mirip seperti kompor listrik kaca standar, tetapi memiliki gelombang elektromagnetik untuk memanaskan peralatan masak.
Pada dasarnya, mereka mengubah wajan dan panci sebagai sumber sumber panasnya sendiri. Sistem ini sangat efisien, memungkinkan kontrol yang tepat, dan kenaikan atau penurunan suhu yang cepat.
Baca juga: Tidak Sama, Ini Perbedaan Kompor Listrik dan Kompor Induksi
Pengaturan suhu ini biasanya mengarah pada pemanasan yang lebih cepat, terutama untuk kegiatan memasak yang memakan banyak waktu seperti memasak air.
Kompor induksi dapat mendidihkan air 50 persen lebih cepat daripada kompor gas dan kompor listrik. Mereka pun mempertahankan suhu yang konsisten sehingga air mendidih jarang tumpah.
Singkatnya, seperti dilansir Forbes, kompor induksi adalah kompor listrik karena tidak menggunakan gas untuk menghasilkan panas.
Namun, gelombang elektromagnetik untuk memanaskan peralatan masak diberikan melalui koil di bawah permukaan kompor.
Panas pada kompor induksi menggunakan gelombang elektromagnetik, arus listrik bergantian saat melewati cincin ke peralatan masak.
Sementara itu, kompor gas dan kompor listrik mungkin menggunakan konduksi termal untuk mentransfer panas dari kompor ke panci dan wajan.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Kompor Induksi
Nah, kompor induksi tidak memiliki perantara sehingga mereka langsung bekerja untuk memanaskan panci dan wajan sendiri.
Walhasil, panci dan wajan mulai memanas saat kompor dinyalakan, dan makanan mulai matang. Sekitar 90 persen dari listrik yang dikonsumsi kompor induksi digunakan untuk memasak makanan.
Artinya, tidak ada daya yang keluar, sehingga memungkinkan Anda mendapatkan panas instan dan suhu yang terkontrol.
Memasak dengan kompor induksi lebih efisien karena sangat sedikit energi panas yang hilang selama proses tersebut. Kamu bisa memanaskan peralatan masak tanpa membuat panas ruang dapur.
Baca juga: 9 Keunggulan Kompor Induksi yang Perlu Diketahui
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Agung Murdifi, mengungkapkan sejumlah keuntungan memasak dengan kompor induksi.
Disadur dari Kompas.com, Rabu (6/4/2022), salah satunya karena kompor induksi tidak perlu menukar tabung liquefied petroleum gas (LPG) ketika habis.
Selanjutnya, mereka lebih aman digunakan lantaran tidak menimbulkan api dan asap. Dengan kata lain, risiko kebakaran jauh lebih kecil.
“Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi penggunanya karena tidak menghasilkan emisi. Selain itu, juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman,” terang Agung.
Kompor ini juga lebih cepat memasak makanan lantaran penyebaran panasnya lebih merata daripada kompor gas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.