Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2022, 23:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber Cuteness

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebanyakan hewan peliharaan memiliki satu atau dua mainan yang paling disukai sehingga membuatnya mainan tersebut lebih kotor daripada mainan lain karena lebih sering dimainkan. 

Memberikan hewan peliharaan mainan adalah salah satu cara memberinya stimulasi mental dan fisik, yang merupakan bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan hewan peliharaan.

Baca juga: Mainan Laser Berbahaya untuk Anjing, Benarkah?

Karena itu, kebersihan mainan hewan peliharaan sama pentingnya dengan lingkungan hidupnya. Mainan hewan peliharaan perlu dibersihkan setidaknya sebulan sekali.

Bahkan, kamu harus membersihkan mainannya lebih sering jika memungkinkan. Nah, disadur dari Cuteness, Rabu (31/8/2022), berikut cara membersihkan mainan hewan peliharaan

Membersihkan mainan hewan peliharaan

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kucing yang suka menjilat lantai, termasuk memberinya ruangan lengkap untuk beresplorasi.Unsplash/Kim Davies Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kucing yang suka menjilat lantai, termasuk memberinya ruangan lengkap untuk beresplorasi.

Cara terbaik membersihkan mainan hewan peliharaan tergantung pada jenis mainan dan bahan pembuatnya.

Terlepas dari jenis dan mainannya, ada satu bahan dapur yang aman digunakan untuk membersihkannya, yaitu cuka putih. Cuka terbukti lebih aman daripada alkohol karena tidak beracun serta secara alami kaya akan sifat antibakteri, antivirus, dan antiseptik. 

Jika mainan hewan peliharaan sudah sangat usang, kamu bisa membersihkannya dengan campuran cuka putih dan sabun cuci piring.

Baca juga: Simak, 4 Alasan Kandang Burung Harus Dilengkapi Mainan 

Membersihkan mainan berbahan kain 

Untuk mainan berbahan kain seperti mainan tali, boneka, kantong catnip, dan lain-lain, bisa dicuci seperti mencuci barang-barang kain lainnya.

Sabun dan air panas dapat berfungsi menghilangkan kotoran dan bakteri yang menumpuk. Mereka bisa digunakan untuk mainan kain yang sangat halus atau berukuran kecil.

Mainan berukuran besar atau perlu waktu cukup lama mencucinya, gunakan mesin pencuci piring atau mencucinya bersama pakaian dengan mesin cuci

Baca juga: Benang Bukan Mainan yang Aman untuk Kucing, Kenapa? 

Mainan yang permukaannya bisa diseka

Ilustrasi anjing bermainshutterstock Ilustrasi anjing bermain

Mainan yang tidak terbuat dari kain mungkin tidak terlihat kotor. Namun, tetap bisa menarik banyak kotoran dan bakteri jika sering bersentuhan dengan hewan peliharaan.

Sebab, anjing dan kucing memainkan mainan menggunakan mulut dan kaki, bahkan terkadang memainkannya di luar ruangan.

Mainan karet, plastik, dan apa pun yang terbuat dari bahan keras bisa dengan mudah dibersihkan menggunakan sabun dan air panas. Cuci pakai tangan menggunakan sabut penggosok atau kain lap lembut.

Baca juga: Amankah Mainan Laser Pointer untuk Kucing Peliharaan?

Pastikan semua mainan yang telah dicuci dibilas dan dikeringkan dengan baik. Untuk beberapa mainan yang dikunyah, seperti mainan bermaterial nilon atau karet, bisa dibersihkan setiap hari di mesin pencuci piring.

Hanya saja, gunakan siklus pencucian air panas agar semua kuman dan bakteri benar-benar mati. Jika ada noda yang sulit dihilangkan, semprot dengan larutan satu bagian cuka putih dan dua bagian air. 

Campuran ini tidak hanya membersihkan permukaan mainan, tapi juga mengangkat kotoran yang menumpuk.

Jika kotoran sangat sulit dihilangkan, cobalah rendam mainan hewan peliharaan di dalam air sabun panas sebelum menyikatnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com