Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Sebaiknya Tidak Memelihara Monyet di Rumah

Kompas.com - 22/08/2022, 16:18 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anjing, kucing, ikan, dan burung merupakan pilihan hewan yang sering dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.

Namun, selain empat hewan di atas, ada beberapa orang yang memilih memelihara hewan yang berbeda, bahkan sangat jarang dipelihara orang, seperti monyet

Baca juga: 7 Fakta Menarik Burung Hantu Putih yang Indah dan Tidak Seram

Tak dipungkiri, ada beberapa orang yang memelihara monyet meski jumlahnya tak banyak. Namun, mengambil monyet sebagai hewan peliharaan tidak seperti merawat kebanyakan hewan peliharaan lainnya. Butuh banyak komitmen, bahkan kesulitan yang dihadapi. 

Pasalnya, monyet merupakan hewan liar. Saat bayi, makhluk berbulu dan bermata besar ini memang tampak lucu dan tidak berbahaya.

Namun, ketika mencapai kematangan seksual, para ahli memperingatkan bahwa monyet bisa menjadi agresif, memiliki kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi di lingkungan rumah, dan umumnya bukan hewan peliharaan yang baik.  

Baca juga: Antiseram, Ini 6 Jenis Burung Hantu dengan Wajah Menawan

Selain itu, beberapa primata memiliki penyakit mematikan, seperti herpes B, yang dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan dan cakaran.

Ditambah, monyet memiliki usia hidup 20-40 tahun. Artinya, Anda harus membutuhkan komitmen penuh untuk merawat sepanjang hidupnya.

Karena itu, memelihara monyet dan primata tidak direkomendasikan, sama dengan burung hantu.

 

Nah, berikut lima alasanya sebaiknya tidak memelihara monyet di rumah dikutip dari The Spruce Pets, Senin (22/8/2022). 

Baca juga: 5 Burung Berwarna Merah yang Dapat Dipelihara

Tantangan memelihara monyet

Ilustrasi monyet.Unsplash/syedabsarahmad Ilustrasi monyet.
Monyet tidak tumbuh dan menjadi dewasa seperti anak-anak manusia. Pada dasarnya, monyet adalah balita permanen.

Berbeda dengan hewan peliharaan lainnya, monyet peliharaan  tidak bisa bergaul baik dengan orang baru dalam hidup Anda, termasuk pasangan dan anak-anak, dan sulit mengajaknya berjalan-jalan.

Tak hanya itu, menemukan rumah baru untuk monyet peliharaan sangat sulit secara psikologis. Monyet juga membutuhkan banyak interaksi sosial.

Monyet peliharaan yang kehilangan waktu dan perhatian Anda kemungkinan besar tidak hanya mengalami masalah perilaku yang parah, seperti berteriak dan menggigit, tetapi juga masalah psikologis yang sulit disembuhkan. 

Baca juga: Mengenal Anjing German Shepherd Putih, dari Fakta Unik hingga Karakter

 

Masalah hukum

Primata, seperti monyet, di beberapa negara atau wilayah, ilegal untuk dipelihara. Sekali pun boleh memelihara monyet, ada banyak perizinan yang dibutuhkan. 

Kadang-kadang pemegang izin akan melakukan inspeksi rumah untuk memastikan fasilitas dan perawatan yang tepat disediakan.

Selain itu, kebijakan pemilik rumah mungkin memerlukan cakupan kewajiban tambahan atau beberapa perusahaan asuransi mungkin membatalkan polis Anda sama sekali jika mengetahui bahwa Anda memelihara monyet.

Namun, tidak memiliki asuransi membuat Anda berisiko jika monyet peliharaan menggigit seseorang. 

Baca juga: 7 Fakta Menarik Anjing German Shepherd, Cerdas dan Bantu Tugas Polisi

Masalah kesehatan

Ilustrasi monyet.PIXABAY/a_m_o_u_t_o_n Ilustrasi monyet.
Berbagai macam penyakit dapat ditularkan antara monyet dan manusia. (Ini disebut penyakit zoonosis dan bisa sangat serius.)

Selain itu, menemukan dokter hewan yang mampu dan bersedia merawat primata dapat menjadi tantangan.

Belum lagi, sulit menjaga kesehatan monyet. Misalnya, monyet sering membutuhkan makanan khusus yang harganya bisa mahal dan memakan waktu untuk mempersiapkannya.

Penyakit diabetes sering terjadi pada monyet peliharaan karena pola makan yang buruk dan banyak pemilik memberi monyet makan berlebihan. Diabetes membutuhkan pemantauan konstan oleh Anda dan dokter hewan. 

Baca juga: 6 Fakta Menarik Kucing Birman, Hampir Punah dan Punya Mata Unik 

Masalah perilaku

Seperti dijelaskan sebelumnya, bayi monyet yang lucu dan bergantung pada akhirnya akan tumbuh menjadi hewan liar.

Memelihara monyet di sekitar manusia tidak akan mengubah sifat liarnya dan monyet peliharaan tidak akan pernah benar-benar dijinakkan.

Faktanya, mencabut monyet peliharaan dari hubungan sosial yang normal dengan monyet lain dapat menciptakan masalah perilaku serta neurosis (gangguan psikologis fungsional). 

Monyet sering memiliki kecenderungan menggigit (Monyet memiliki 32 gigi untuk menghasilkan gigitan yang menyakitkan).

Selain itu, monyet sangat agresif. Bahkan monyet yang paling lembut pun tidak dapat diprediksi dan dapat menjadi agresif pada siapa pun, termasuk orang yang paling dekat dengannya, terutama selama dan setelah pubertas. 

Baca juga: 3 Penyebab Kucing Takut Mentimun dan Bahaya yang Ditimbulkan  

Tempat tinggal monyet peliharaan

Ilustrasi monyet.PIXABAY/PavanPrasad_IND Ilustrasi monyet.
Monyet membutuhkan kandang besar dan aman, yang bisa mahal membangunnya. Monyet harus menghabiskan waktu di luar rumah jika memungkinkan. 

Monyet harus diberikan berbagai macam mainan dan peralatan olahraga yang selalu berubah untuk membuatnya tetap tertantang atau menghilangkan kebosanan.

Beberapa wilayah memerlukan jenis kandang tertentu untuk memenuhi peraturan izin memelihara monyet, tetapi Anda harus memiliki kandang tepat untuk mengamankan monyet dan menjaga keamanan publik.

Belum lagi, monyet bukan hewan yang bersih dan rapi. Sebagian besar tidak dapat dilatih membuang kotoran secara efektif.

Baca juga: Catat, Ini 5 Sayuran yang Aman untuk Anjing Peliharaan 

Banyak monyet muda dapat dikenakan popok atau sebagian dilatih ke toilet, tetapi kemampuan itu sering hilang saat dewasa.

Selain itu, monyet terkadang suka memainkan kotoran dan air seninya. Monyet juga bisa sangat nakal dan merusak, terutama saat bosan. 

Beberapa monyet bisa sangat manis untuk sementara waktu, tetapi kenyataannya adalah monyet mampu menyebabkan terlalu banyak kerusakan dan tidak cocok untuk lingkungan rumah tangga manusia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com