Partikel virus dapat bertahan hingga seminggu di suatu lingkungan, yang mana kucingmu mungkin tidak perlu bertemu dengan kucing yang terinfeksi untuk tertular penyakit.
Gejala flu kucing cenderung muncul setelah dua hingga sepuluh hari dan dapat meliputi bersin, keluar cairan dari hidung dan mata, kelelahan, kurang nafsu makan, dan demam.
Baca juga: Cara Melihat Apakah Kucing Menyukai Pemiliknya
Gejalanya sangat bervariasi, dari yang sangat ringan hingga yang semakin parah. Jika kamu menemukan salah satu hal di atas, segera kunjungi dokter hewan.
Sama seperti flu yang dialami oleh manusia, tidak ada obat untuk mengobati flu pada kucing.
Antibiotik tidak dapat mengobati virus yang menyebabkannya, tetapi dapat membantu jika ada infeksi bakteri sekunder yang disebabkan oleh kerusakan pada lapisan hidung dan saluran udara.
Jika tidak ditangani, hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi, seperti pneumonia.
Kucingmu akan membutuhkan perawatan ekstra khusus di rumah untuk membantunya sembuh.
Baca juga: Flu pada Kucing: Gejala, Pengobatan dan Efek Jangka Panjang
Hidung tersumbat dan mulut sariawan dapat membuat kucing sulit makan dan minum sehingga dapat menyebabkan tingkat dehidrasi yang berbahaya.
Makanan basah dan berbau tajam akan lebih menggugah selera kucing dengan hidung tersumbat dan sakit tenggorokan, juga akan membantu meningkatkan asupan air mereka.
Dorong kucingmu untuk minum sebanyak mungkin, karena cairan dapat membantu mengencerkan lendir yang kental.
Cairan intravena (pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena atau pembuluh balik untuk menggantikan kehilangan cairan) mungkin diperlukan jika mereka masih enggan untuk minum.
Bersihkan kotoran dari mata atau hidung kucing secara teratur dengan kapas basah dan jaga agar tetap hangat dan nyaman selama sakit.