Selain itu, besi cor memerlukan lapisan dan dapat menggores permukaan memasak yang permukaannya licin. Itu sebabnya banyak orang menghindari logam ini dan lebih memilih keramik, antilengket, atau stainless steel.
Baca juga: Apa Warna Api Kompor Gas yang Normal?
Ada alasan mengapa pemilik restoran dan koki setia pada peralatan masak stainless steel. Peralatan ini dapat digunakan untuk memasak semua jenis makanan, basa atau asam.
Selain itu, peralatan masak stainless steel dapat dimasukkan ke dalam mesin pencuci piring untuk memudahkan pembersihan.
Meskipun stainless steel bukanlah konduktor panas yang baik, produsen peralatan masak telah menemukan cara untuk mengimbangi kelemahannya, yakni dengan merekatkan bagian bawah panci dan wajan ke cakram yang terbuat dari logam yang lebih konduktif seperti aluminium atau tembaga.
Ini berarti panci dan wajan stainless steel modern memanas relatif cepat dan cukup merata. Anda dapat menggunakan peralatan logam di dalamnya tanpa khawatir akan menggores lapisannya.
Baca juga: Catat, 5 Benda Ini Harus Diletakkan di Dekat Kompor
Kelemahan terbesar dari stainless steel adalah bahwa makanan yang lembut dan halus, baik itu telur, panekuk, atau fillet ikan, sering menempel secara permanen ke permukaan memasak. Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan minyak goreng yang banyak.
Sementara kompor listrik coil-top mentransfer panas ke panci dan wajan melalui koil pemanas dan kompor smooth-top melalui piring keramik, kompor induksi tidak mengeluarkan panas sama sekali.
Sebaliknya, mereka menciptakan medan elektromagnetik yang menyebabkan ion besi di peralatan masak bergetar begitu kuat, memanas dari dalam.
Untuk alasan yang sama, kompor induksi hanya berfungsi dengan panci dan wajan yang terbuat dari logam yang mengandung cukup besi alias feromagnetik. Logam ini umumnya besi cor, baja karbon, dan stainless steel.