Setelahnya, tuangkan satu sendok gula pasir dalam gelas pembibitan untuk memberikan nutrisi saat proses pembibitan, dan berikan tanda garis dibagian biji alpukat yang terendam air, untuk tanda saat mengganti airnya.
Setelah prosesnya selesai, letakkan gelas bibit alpukat di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, untuk proses pertumbuhan menjadi bibit.
Baca juga: Ragam Cara Menyimpan Alpukat agar Tidak Cepat Busuk
Bibit alpukat tadi harus dirawat dan setiap hari air dalam gelas harus dikontrol untuk memastikan biji alpukat terendam air.
Adapun jika air dalam gelas berkurang maka harus ditambah lagi airnya sampai mencapai garis tanda. Air dalam gelas harus diganti setiap lima hari sekali.
Biasanya di hari ke-21, biji alpukat akan mulai retak sebagai tanda biji akan menumbuhkan akar dan tunas.
Pada hari ke-28, akar dan tunas sudah mulai muncul sedikit dan biasanya di hari ke-45 bibit sudah tumbuh sekitar 15 cm. Lalu biji alpukat sudah siap dipindahkan ke pot media tanam.
Baca juga: Panduan Cara Menanam Alpukat dari Biji
Pada dasarnya tanaman alpukat akan tumbuh subur pada tanah yang gembur, subur, lembap tetapi tidak tergenang air, serta tidak mengandung terlalu banyak bahan organik.
Adapun pot untuk tanam alpukat harus berukuran minimal berdiameter 30 cm, karena untuk mendukung pertumbuhan akar selanjutnya.
Pot diisi paling bawah dengan pecahan genteng untuk memperlancar keluarnya air yang berlebih, karena tanaman alpukat tidak bisa tergenang air meskipun lembap.