JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk bisa menanam pada lahan terbatas di perkotaan, kegiatan urban farming bisa menjadi solusi utamanya.
Selain dapat menfaatkan lahan kosong di area rumah, kegiatan urban farming ini memiliki banyak manfaat di kehidupan manusia, antara lain bertambah kadar oksigen di tengah kehidupan perkotaan dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Salah satu tanaman yang dapat ditanam dalam urban farming adalah tanaman buah. Ini termasuk tanaman buah alpukat, yang biasanya ditanam di lahan yang cukup luas.
Baca juga: 6 Varietas Alpukat Unggul yang Cocok untuk Urban Farming
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian, Selasa (10/5/2022), meskipun memiliki tanah yang terbatas atau sempit, tetapi tanaman alpukat bisa ditanam di pot yang tidak perlu lahan yang luas.
Berikut cara menanam alpukat di pot, yang dapat dilakukan di halaman rumah Anda.
Membuat bibit alpukat menggunakan media air cukup efektif, karena bisa dikontrol setiap waktu. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain tusuk gigi, gelas atau wadah menyerupai gelas, air secukupnya, satu sendok makan gula pasir, spidol, pulpen, atau pensil.
Setelah alat dan bahan terkumpul, pertama ambil biji alpukat dari buah yang berkualitas bagus dan sudah tua di pohon, namun jangan sampai terkelupas kulit coklatnya.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Alpukat dari Biji agar Cepat Berbuah
Kemudian, jemur selama tiga jam. Biji alpukat bagian besar dan lebih luas merupakan bagian bawah tempat akar tumbuh.
Kemudian, isi gelas dengan air hampir penuh, letakkan biji alpukat dalam gelas berisi air, pastikan bagian bawah biji alpukat terendam setengah bagian, dengan cara empat sisi bagian samping di tengah-tengah ditusuk dengan tusuk gigi sehingga menahan biji hanya terendam setengahnya.
Setelahnya, tuangkan satu sendok gula pasir dalam gelas pembibitan untuk memberikan nutrisi saat proses pembibitan, dan berikan tanda garis dibagian biji alpukat yang terendam air, untuk tanda saat mengganti airnya.
Setelah prosesnya selesai, letakkan gelas bibit alpukat di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, untuk proses pertumbuhan menjadi bibit.
Baca juga: Ragam Cara Menyimpan Alpukat agar Tidak Cepat Busuk
Bibit alpukat tadi harus dirawat dan setiap hari air dalam gelas harus dikontrol untuk memastikan biji alpukat terendam air.
Adapun jika air dalam gelas berkurang maka harus ditambah lagi airnya sampai mencapai garis tanda. Air dalam gelas harus diganti setiap lima hari sekali.
Biasanya di hari ke-21, biji alpukat akan mulai retak sebagai tanda biji akan menumbuhkan akar dan tunas.
Pada hari ke-28, akar dan tunas sudah mulai muncul sedikit dan biasanya di hari ke-45 bibit sudah tumbuh sekitar 15 cm. Lalu biji alpukat sudah siap dipindahkan ke pot media tanam.
Baca juga: Panduan Cara Menanam Alpukat dari Biji
Pada dasarnya tanaman alpukat akan tumbuh subur pada tanah yang gembur, subur, lembap tetapi tidak tergenang air, serta tidak mengandung terlalu banyak bahan organik.
Adapun pot untuk tanam alpukat harus berukuran minimal berdiameter 30 cm, karena untuk mendukung pertumbuhan akar selanjutnya.
Pot diisi paling bawah dengan pecahan genteng untuk memperlancar keluarnya air yang berlebih, karena tanaman alpukat tidak bisa tergenang air meskipun lembap.
Lalu di atas pecahan genteng letakkan media tanam berupa campuran tanah, arang sekam padi, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1.
Baca juga: Cara Menyimpan Alpukat agar Cepat Matang dan Tetap Segar
Tanah jangan terlalu basah, pastikan tanah agak kering karena untuk menghambat pertumbuhan jamur pada akar. Selanjutnya, pot media tanam siap untuk ditanam bibit alpukat.
Bibit alpukat yang sudah siap ditanam, dipindahkan ke pot media tanam seperti menanam bibit tumbuhan lain.
Tunas-tunas baru yang tumbuh di bagian batang bawah harus dipotong, sisakan tunas yang bagian atasnya saja. Hal ini dilakukan agar tanaman alpukat bisa tumbuh secara maksimal tanpa harus membagi nutrisi ke cabang lain.
Tanaman alpokat dalam pot harus diletakkan di tempat yang kena sinar matahari secara intensif atau penuh.
Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Tanaman Alpukat di Dalam Ruangan
Lakukan penyiraman setiap hari pada bibit yang baru ditanam karena bibit tersebut membutuhkan banyak air. Penyiraman tersebut dilakukan setiap pagi atau sore hari dan apabila hujan tidak perlu dilakukan penyiraman.
Perawatan lainnya dengan pemupukan secara teratur sebanyak empat kali dalam setahun, bisa menggunakan pupuk kandang atau pupuk kimia berupa pupuk urea, TSP, dan KCl.
Pemupukan dilakukan dengan cara dimasukan dalam media tanam dalam pot.
Alpukat yang ditanam di dalam pot bisa mulai berbuah sekitar dua hingga tiga tahun dan masa panennya antara enam hingga tujuh bulan setelah bunga mekar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.