JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tidak terlihat kotor, sebenarnya kualitas udara di dalam ruangan 10 kali lebih terkontaminasi daripada udara di luar ruangan.
Berbagai penelitian yang dilakukan laboratorium dan lembaga penelitian terkemuka menemukan bahwa udara di dalam ruangan lebih terkontaminasi dan itu terjadi sepanjang waktu, terutama di rumah dengan ventilasi buruk.
Baca juga: 4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Merenovasi Rumah
Karena itu, sebelum merenovasi rumah atau merencanakan sebuah bangunan, perhatikan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pernapasan. Sebab, ruangan yang tidak sehat atau berventilasi baik tidak layakhuni.
Dilansir dari Times of India, Kamis (7/4/2022), berikut beberapa hal penting yang harus dipertimbangan ketika merenovasi rumah.
Dalam proses yang dikenal sebagai infiltrasi, udara memasuki rumah melalui celah di sekitar jendela dan pintu serta sambungan plafon, lubang, juga retakan pada plafon dinding dan lantai.
Baca juga: 5 Pembaruan yang Perlu Dipertimbangkan Saat Merenovasi Rumah
Ventilas alami membuat udara masuk dan keluar dari ruangan melalui ventilasi terbuka, jendela, dan pintu.
Ventilasi mekanis melibatkan udara masuk dan keluar dari ruang tertutup menggunakan mekanisme mekanis.
Tingkat pertukaran udara (AER) atau tingkat udara luar menggantikan udara dalam adalah komponen paling penting untuk dipertimbangkan saat merancangnya,
AER yang tepat dapat dicapai dengan salah satu dari tiga teknik yang tercantum di atas.
Baca juga: Ingin Merenovasi Rumah? Ini Tips Mengatur Keuangan agar Tak Kebobolan
Kemungkinan sinar matahari mencapai semua ruangan harus dipertimbangkan ketika merencanakan sebuah bangunan.
Bahkan saat merenovasi rumah, penting diingat bahwa sinar matahari harus dapat masuk ke berbagai bagian bangunan.
Baca juga: Bikin Bujet Bengkak, 6 Hal Ini Harus Dihindari Saat Merenovasi Rumah
Kelembapan juga menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan saat merenovasi rumah. Kurangnya kelembapan bisa menyebabkan tenggorokan asam dan masalah pernapasan lainnya, sedangkan kelembapan berlebih mendorong pertumbuhan jamur, ganggang, bakteri, dan kuman lain dalam struktur.
Pastikan semua pipa antibocor dan air tidak merembes ke dinding selama konstruksi. Begitu juga atap rumah harus kedap air serta ambungan sanitasi dan kamar mandi tidak dapat ditembus kontaminasi.
Untuk mengatasi kelembapan berlebih, gunakan dehumidifier, sedangkan humidifier dapat digunakan untuk ruangan dengan kelembapan rendah.
Baca juga: 5 Ide Mendekorasi Lorong Rumah yang Cantik dan Menakjubkan
Timbal dalam lukisan juga dapat meningkatkan tekanan darah pada orang dewasa. Selain timbal, sebagian besar cat mengeluarkan senyawa organik volatil (VOC) yang menguap di udara dan memperburuk kualitas udara dalam ruangan.
VOC bersifat karsinogenik dan berdampak negatif pada kesehatan. Banyak faktor yang mempengaruhi efeknya, termasuk konsentrasi bahan kimia di udara, durasi paparan bahan kimia, kondisi medis, usia, serta kerentanan.
Karena itu, gunakan cat yang tidak mengandung timbal dan merkuri. Selain itu, nyalakan kipas angin selama dua sampai tiga hari untuk menghilangkan asap cat dari gedung. Cat tidak boleh disimpan di dekat ventilasi atau AC.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dihindari Saat Membersihkan Rumah dengan Batu Apung
Senyawa VOC ditemukan dalam cat, pernis, sealant, dan perekat yang digunakan dalam perlengkapan serta furnitur. VOC juga ditemukan dalam pembersihan, disinfektan, kosmetik, dan penyegar udara berbasis aerosol.
VOC terus-menerus dilepaskan ke udara gedung oleh zat dan komponen ini. Pengurangan penggunaan elemen-elemen ini dalam bangunan membantu mengurangi emisi senyawa volatil.
Selain itu, ventilasi alami dan mekanis membantu menghilangkan zat penyebab kanker dari struktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.