JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beragam alat pembersih yang bisa digunakan untuk membersihkan rumah, salah satunya batu apung.
Batu bertekstur kasar ini biasanya digunakan untuk membersihkan residu buih sabun pada lantai kamar mandi. Selain itu, membersihkan kloset keramik atau porselen.
Baca juga: Cara Membersihkan Kloset Pakai Batu Apung
Namun, lantaran memiliki tekstur kasar, perlu hati-hati menggunakan batu apung agar tidak merusak permukaan yang dibersihkan serta melukai tangan.
Dikutip dari The Kitchn, Rabu (6/4/2022), ada empat hal yang perlu dihindari ketika menggunakan batu apung sebagai alat pembersih seperti berikut.
Baca juga: 4 Cara Memasukkan Batu Alam ke Interior Rumah
Meski merasa yakin bahwa proses pembersihan dengan batu apung tergolong aman, kamu tetap perlu mengujinya terlebih dulu.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa batu apung bisa membersihkan area tersebut tanpa merusak material permukaan. Lakukan pengujian pada area kecil yang cukup tersembunyi.
Baca juga: Cara Menajamkan Pisau Dapur Menggunakan Batu Asah
Batu apung bisa membersihkan noda air sadah (hard water) pada permukaan porselen seperti bathtub, tetapi batu dapat menggores permukaan fiberglass atau akrilik secara permanen.
Jika tidak yakin dengan material permukaan yang akan dibersihkan, coba tempelkan magnet pada permukaan. Besar kemungkinan magnet tidak akan menempel pada permukaan fiberglass atau akrilik. Jadi, jauhkan batu apung dari permukaan tersebut,
Sama dengan fiberglass dan akrilik, penggunaan batu apung juga perlu dihindari pada permukaan stainless steel dan kaca karena dapat menggoresnya,
Permukaan stainless steel seperti seperti panci, keran, pintu shower, atau kompor kaca.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bekas Lekukan Furnitur pada Karpet dengan Es Batu
Batu apung harus digunakan dalam keadaan basah lantaran air memperhalus batu dan membuatnya memiliki lebih kecil kemungkinan menggores permukaan yang dibersihkan.
Untuk permukaan yang berada jauh dari sumber air, siapkan semangkuk air untuk mempermudah pencelupan batu secara berkala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.