Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membersihkan Kamar Mandi

Kompas.com - 03/04/2022, 20:52 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membersihkan kamar mandi adalah aktivitas yang perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan kamar mandi bersih dan bebas bau.

Namun, membersihkan kamar mandi dianggap menjadi pekerjaan yang sangat melelahkan dan terasa menjijikkan.

Hal itu pada akhirnya membuat proses membersihkan kamar mandi menjadi keliru atau dilakukan tidak tepat.

Baca juga: Bisa Berbahaya, Jangan Bawa Masuk Handphone ke Dalam Kamar Mandi

Dilansir Southern Living, Minggu (3/4/2022), berikut ini adalah sepuluh kesalahan yang harus dihindari dalam membersihkan kamar mandi.

.Ilustrasi membersihkan kloset, sikat klosetPEXELS/ Karolina Grabowska .Ilustrasi membersihkan kloset, sikat kloset
Menempatkan sikat kloset kembali ke tempatnya

Setelah menggunakan sikat kloset, jangan langsung meletakkannya kembali ke tempatnya.

Sebagai gantinya, keringkan sikat kloset dengan menjepitnya di bawah dudukan kloset dan membiarkannya menetes-netes ke dalam mangkuk kloset.

Tidak membersihkan debu terlebih dahulu

Kamar mandi mengumpulkan banyak debu, jadi pastikan untuk menggunakan handuk microfiber atau kemoceng untuk membersihkan bagian atas kloset, rak, dan meja di kamar mandi.

Penting untuk melakukan ini sebelum kamu mulai membersihkan kamar mandi menggunakan air atau produk pembersih.

Baca juga: 6 Tips Membersihkan Kamar Mandi Secara Menyeluruh

Dengan begitu, kamu tidak akan membersihkan debu yang basah dan berpasir.

Langsung menyeka permukaan setelah menyemprotkannya

 

Semprotkan produk pembersih semprot dan diamkan selama beberapa menit alih-alih segera menyekanya. Hal ini memberi waktu bagi produk pembersih untuk bekerja.

Membersihkan keramik kamar mandiFREEPIK.COM/NIKITABUIDA Membersihkan keramik kamar mandi
Tidak menyeka permukaan setelah menyemprotkan pembersih

Kecuali kamu menggunakan pembersih semprot, pastikan untuk menyeka permukaan setelah menyemprotnya (dan biarkan selama satu atau dua menit!)

Jika kamu mendiamkannya terlalu lama, itu dapat membuat penumpukan yang lebih sulit untuk dihilangkan.

Mencampur produk pembersih

Baca juga: Hemat Bujet, Ini 7 Cairan Pembersih yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

Pemutih dan amonia memiliki fungsi masing-masing. Kombinasi keduanya menciptakan gas beracun yang bisa mematikan. Hal yang sama berlaku untuk pemutih dan cuka.

Umumnya, jika kamu menggunakan pemutih untuk membersihkan kamar mandi, jangan dicampur dengan apa pun karena itu tidak sebanding dengan risikonya.

Menggunakan pembersih abrasif pada keramik dan ubin

Meskipun kamu ingin menyingkirkan noda dan kotoran, pilih produk pembersih dengan bijak.

Beberapa produk pembersih abrasif bisa terlalu keras untuk finishing kamar mandi yang halus dan dapat merusak permukaan seperti baja tahan karat, ubin, dan bak mandi.

Tidak membersihkan nat

Selain tidak bersih, tidak membersihkan nat lantai kamar dapat membuat kamar mandi terlihat kotor dan tua.

Baca juga: Trik Membersihkan Nat Keramik Kamar Mandi Berwarna Hitam dan Putih

Hanya membersihkan bagian yang tampak jelas kotor

Jika sedang terburu-buru, masuk akal untuk hanya membersihkan apa yang dapat kamu lihat.

 

Namun, kamar mandi dapat menyembunyikan banyak kuman yang tidak terlihat.

Jadi, kamu harus membersihkan seluruh kloset dan lantai di sekitarnya, serta wastafel, shower, maupun bak mandi atau bathtub.

Menggunakan produk pembersih yang sama untuk semua permukaan

Pastikan untuk menggunakan produk pembersih yang tepat pada permukaan yang tepat. Misalnya, ubin kamar mandimu akan membutuhkan produk pembersihnya sendiri.

Kaca dan cermin, bersama dengan wastafel dan meja juga membutuhkan produk pembersih yang berbeda.

Baca juga: 5 Hal yang Sering Terlewat Saat Membersihkan Kamar Mandi

Menggunakan alat pembersih yang sama untuk setiap permukaan

Setiap permukaan di kamar mandi layak mendapatkan spons atau lapnya masing-masing. Jika tidak, kamu memindahkan bakteri dari satu permukaan ke permukaan berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com