JAKARTA, KOMPAS.com - Bata ringan atau biasa disebut hebel merupakan salah satu pilihan material yang digunakan untuk pembuatan tembok atau dinding.
Dibandingkan dengan bata merah, bata ringan tergolong material bangunan yang lebih baru, namun saat ini mulai banyak yang menggunakannya.
Jika kamu berencana untuk menggunakan bata ringan dalam proses pembangunan atau renovasi rumah, sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa itu bata ringan, serta kelebihan dan kekurangannya.
Baca juga: 3 Alasan Utama Mengapa Batu Bata Harus Dipasang Secara Zig-Zag
Dilansir dari beberapa sumber, Minggu (13/3/2022), pada artikel ini akan dibahas mengenai apa itu bata ringan serta kelebihan dan kekurangannya.
Bata ringan (hebel, bata putih) adalah bata yang terbuat dari adonan pasir silika, semen, batu kapur, gypsum, air, dan aluminium bubuk, yang mana semua campuran itu diawetkan dengan cara dipanaskan dan diberi tekanan tinggi menggunakan mesin autoclave.
Secara ukuran, bata ringan memiliki ukuran yang lebih besar dibanding bata merah, sehingga dapat membuat pengerjaan konstruksi dinding menjadi lebih cepat.
Sesuai namanya, bata ringan memiliki bobot yang cukup ringan, tetapi solid, sehingga tetap tahan terhadap guncangan.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Cat Dinding yang Mengganggu
Bata ringan dapat digunakan untuk bagian eksterior dan interior bangunan dan dapat diwarnai menggunakan campuran struktur atau papan plastik.
Penyebutan hebel pada bata ringan dikarenakan nama perusahaan pembuat bata ringan itu sendiri.
Hebel adalah merek dagang dan perusahaan yang pertama kali memproduksi bata ringan pada tahun 1995, yaitu PT hebel Indonesia.
Namun, setelah PT Hebel Indonesia sudah tidak memproduksi hebel lagi, istilah untuk bata ringan tetap digunakan disebut hebel oleh sebagian masyarakat.
Baca juga: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Bata Ringan Sebagai Bahan Bangunan
Secara garis besar, kelebihan dari bata ringan adalah membuat proses pemasangan atau pembuatan dinding bangunan menjadi lebih cepat.
Selain itu, bata ringan juga memiliko daya tahan seperti beton, mampu menjadi isolator (meminimalisir adanya hantaran panas yang berlebih), dan tidak perli plesteran yang tebal (umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja).
Lalu bata ringan juga kedap air dan tahan api, mempunyai ketahanan yang bagus terhadap gempa, serta bisa menghemat biaya pembangunan.
Karena ukurannya besar, penggunaan bata ringan dapat membuang sisa yang banyak untuk permukaan tanggung, sehingga dapat menimbulkan pemborosan.
Selain itu, pemasangan bata ringan memerlukan bahan perekat khusus, yakni semen instan. Diperlukan juga keahlian khusus untuk memasang bata ringan.
Baca juga: Trik Mengatasi Retak Rambut pada Dinding dengan Mudah
Kekurangan lain adalah lama mengering jika bata ringan terkena air pada saat proses pemasangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.