Siapkan pupuk kandang dalam bentuk kotoran hewan matang fermentasi sempurna dalam jumlah secukupnya, tergantung pada jenjs tanah.
Untuk jenis tanah yang berat dan liat dengan fraksi lempung yang tinggi bisa menggunakan komposisi 1 hingga 1,5 bagian pupuk kandang dicampur dengan 3 bagian tanah. Untuk jenis tanah sedang dengan kandungan fraksi lempung, debu, dan pasir seimbang dapat dicampur 2 bagian pupuk kandang dengan 3 bagian tanah.
Baca juga: 4 Cara Mudah Menggunakan Kulit Pisang sebagai Pupuk Tanaman
Sementara pada tanah dengan kandungan fraksi pasir tinggi menggunakan komposisi 2 hingga 3 bagian kohe dicampur dengan 3 bagian tanah.
Jika diperlukan, lakukan penyaringan tanah galian lubang tanam menggunakan saringan kawat strimin dengan ukuran lubang saringan 1 cm.
Ini untuk memisahkan batuan kecil (kerikil) sekaligus kotoran-kotoran lainnya yang mungkin terdapat didalam tanah (sampah plastik, potongan kayu, dan sebagainya) yang bisa menganggu pertumbuhan akar tanaman muda.
Tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan yang tepat sudah siap diaduk. Lakukan pengadukan merata secara manual pada saat pencampuran tanah dan pupuk kandang.
Baca juga: Manfaatkan Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Tanaman, Begini Caranya
Ulangi proses pencampuran dan pengadukan tersebut sebanyak 2 hingga 3 kali agar tanah dan pupuk kandang dapat tercampur sempurna membentuk campuran yang homogen. Campur kembali pupuk yang mengandung fosfat diberikan pada saat pengadukan tanah dengan kohe.
Masukkan kembali campuran tanah atau pupuk kandang ke dalam lubang tanam hingga batas tinggi leher akar bibit yang akan ditanam.