JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian pupuk adalah salah satu aspek penting dalam merawat tanaman. Ketika menanam tanaman buah, pupuk sangat penting untuk memastikan tanaman dapat berbuah dengan baik.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (26/2/2022), pemupukan memiliki tujuan sebagai penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar produksi dan mutu hasil dapat meningkat.
Adapun pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan pada awal tanam, baik pupuk organik maupun anorganik, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk makro maupun mikro pada tanaman dengan dosis yang telah ditentukan.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Alami dari Susu Cair Basi
Berikut beberapa tujuan pemberian pupuk dasar untuk tanaman buah.
Berikut panduan pemberian pupuk tanaman buah agar cepat berbuah.
Baca juga: Kandungan Pupuk NPK dan Manfaatnya untuk Tanaman
Taburkan pupuk fosfat dalam bentuk Rock Phosphate (RP), Triple Super Phosphat (TSP) atau SP36(Super phosphate 36), di bagian bawah lubang tanam ukuran 50 x 50 x 50 cm sebanyak 100 gram.
Adapun untuk lubang tanam 75 x 75 x 75 cm sebanyak 150 gram dan untuk lubang tanam berukuran 100 x 100 x 100 cm sebanyak 200 gram.
Siapkan pupuk kandang dalam bentuk kotoran hewan matang fermentasi sempurna dalam jumlah secukupnya, tergantung pada jenjs tanah.
Untuk jenis tanah yang berat dan liat dengan fraksi lempung yang tinggi bisa menggunakan komposisi 1 hingga 1,5 bagian pupuk kandang dicampur dengan 3 bagian tanah. Untuk jenis tanah sedang dengan kandungan fraksi lempung, debu, dan pasir seimbang dapat dicampur 2 bagian pupuk kandang dengan 3 bagian tanah.
Baca juga: 4 Cara Mudah Menggunakan Kulit Pisang sebagai Pupuk Tanaman
Sementara pada tanah dengan kandungan fraksi pasir tinggi menggunakan komposisi 2 hingga 3 bagian kohe dicampur dengan 3 bagian tanah.
Jika diperlukan, lakukan penyaringan tanah galian lubang tanam menggunakan saringan kawat strimin dengan ukuran lubang saringan 1 cm.
Ini untuk memisahkan batuan kecil (kerikil) sekaligus kotoran-kotoran lainnya yang mungkin terdapat didalam tanah (sampah plastik, potongan kayu, dan sebagainya) yang bisa menganggu pertumbuhan akar tanaman muda.
Tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan yang tepat sudah siap diaduk. Lakukan pengadukan merata secara manual pada saat pencampuran tanah dan pupuk kandang.
Baca juga: Manfaatkan Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Tanaman, Begini Caranya
Ulangi proses pencampuran dan pengadukan tersebut sebanyak 2 hingga 3 kali agar tanah dan pupuk kandang dapat tercampur sempurna membentuk campuran yang homogen. Campur kembali pupuk yang mengandung fosfat diberikan pada saat pengadukan tanah dengan kohe.
Masukkan kembali campuran tanah atau pupuk kandang ke dalam lubang tanam hingga batas tinggi leher akar bibit yang akan ditanam.
Padatkan tanah bagian sisi samping lubang untuk menghindari efek longsor jika tersiram air atau terkena hujan deras, agar bibit yang ditanam tidak berubah posisi setelah bibit ditanam.
Setelah bibit ditanam, taburkan dolomit pada sekeliling tanaman.
Baca juga: Pupuk hingga Aroma Terapi, Ini 5 Manfaat Ampas Kopi
Dolomit berguna pada proses pembentukan tunas-tunas baru bagi tanaman muda serta memasok hara magnesium yang menjadi penyusun utama klorofil daun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.