Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2022, 18:23 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Graham menuturkan, satu temuan penting dari risetnya secara keseluruhan adalah desain yang cocok untuk semua rumah tidak ada.

Ini tentang menghias rumah dengan apa yang menarik bagi kebutuhan dan preferensi unikmu, terlepas dari desain yang sedang digemari saat ini.

“Pikirkan tentang apa yang dapat kamu perkenalkan atau hilangkan dari ruanganmu untuk membantu mendukung tujuan tersebut,” kata Graham.

Baca juga: Hati-hati, 10 Cara Dekorasi Ini Bisa Membuat Rumah Semakin Kecil

Dirinya melanjutkan, seseorang yang  menginginkan kebersamaan dapat fokus pada optimalisasi ruangan yang memungkinkan tamu berkumpul. Salah satu cara mendukung tujuan tersebut adalah menata furnitur agar obrolan dapat berkembang.

Jika tujuannya adalah untuk merasa lebih banyak kegembiraan, taruh warna yang dapat membuatmu senang pada area yang kamu banyak menghabiskan waktu.

Sementara itu, untuk yang ingin menikmati lebih banyak makanan sehat, atur dapur agar makanan yang paling bergizi mudah diakses.

Baca juga: 5 Tanda Mendekorasi Rumah Secara Berlebihan

Lebih kreatif dalam mendaur ulang barang

Graham mengatakan, membuat rumah lebih bahagia dan berkelanjutan juga dapat mendukung suasana hati serta kesehatan dalam jangka panjang.

Menurut dia, ada komponen kesehatan fisik karena desain ramah lingkungan berkualitas tinggi sering memiliki jejak karbon dan beban kimia yang lebih rendah.

Lebih lanjut, belanja furnitur bekas dan mendaur ulang barang bekas merupakan dua cara membuat rumah ramah lingkungan.

“Saat kamu membiarkan diri untuk memperluas ide tentang bagaimana sesuatu dapat digunakan, kamu tidak hanya membuka pintu menuju keberlanjutan, tapi juga menciptakan sesuatu yang unik,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com