Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Menyebabkan Karpet Dapat Mempengaruhi Kesehatan Keluarga

Kompas.com - 11/01/2022, 20:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKarpet sering menjadi salah satu sentuhan menarik di rumah karena tersedia dalam berbagai warna dan bentuk. Selain itu, karpet dapat menjadi alas untuk tidur dan duduk. 

Kendati demikian, salah satu dekorasi ruangan ini ternyata dapat mempengaruhi kesehatan keluarga jika tidak dirawat dengan baik. 

Baca juga: 6 Tips Merawat Karpet agar Tetap Bersih dan Terlihat Baru

Hal ini karena bahan yang digunakan dalam karpet dan senyawa organik bisa menguap sehingga beberapa orang dapat menderita dermatitis kontak, yakni reaksi alergi atau iritasi yang membuat kulit menjadi ruam, nyeri, atau gatal. 

Namun, tak hanya itu, ada penyebab lain yang membuat karpet bisa berdampak buruk bagi kesehatan keluarga seperti dikutip dari My Decorative, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Cara Mengeringkan Karpet Basah dan Lembap dengan Baking Soda

Tungau debu

Menghilangkan noda bakaran pada karpetUnsplash/Sina Saadatmand Menghilangkan noda bakaran pada karpet
Tungau debu adalah hewan yang menyerupai serangga dan berukuran sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat oleh mata telanjang. Ratusan ribu tungau debu dapat tinggal di perabotan rumah, termasuk karpet. 

Meski berukuran kecil, tungau debu memberi dampak besar bagi kesehatan berdasarkan laporan dari American Lung Association (ALA).

ALA mengungkapkan, paparan tungau debu secara terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan secara dramatis. 

Tungau debu dapat menyebabkan masalah bagi pengidap asma dan menyebabkan reaksi alergi pada orang lain. Beberapa orang bisa menjadi sangat sensitif kepada tungau debu dan menderita iritasi serta alergi.

Baca juga: Trik Menggunakan Karpet untuk Membuat Ruangan Lebih Besar dan Nyaman

Jamur

Ilustrasi karpet dengan jumbai di pinggirannya. SHUTTERSTOCK/SOFIA SOPHIE Ilustrasi karpet dengan jumbai di pinggirannya.

Karpet ternyata dapat menjadi rumah bagi jamur untuk tumbuh. Jamur bisa berbahaya bagi orang-orang pengidap asma dan menyebabkan reaksi pada orang lain.

Environmental Protection Agency (EPA)  mempublikasikan hubungan antara jamur dan kesehatan. Gejala orang-orang yang sensitif terhadap jamur dapat mencakup kulit ruam, hidung meler, dan mata merah.

Baca juga: Ini Caranya Meletakkan Karpet di Kamar Tidur  

Alergen

Salah satu masalah terbesar dengan karpet yang tidak dibersihkan adalah dapat menjadi rumah sempurna untuk alergen dan racun. 

Tungau debu suka mengunyah bulu hewan peliharaan dan sel kulit mati manusia serta hewan. Sel kuli mati dari hewan peliharaan dapat memicu alergi pada beberapa orang.

Selain yang telah disebutkan, alergen lain juga berbahaya bagi kesehatan penghuni rumah, terutama mereka yang lansia dan anak-anak. Serbuk sari adalah alergen yang biasa memicu demam dan reaksi lainnya.

Debu juga dapat menyebabkan masalah bagi pengidap asma. Semua alergen ini dapat terperangkap di antara anyaman karpet.

Baca juga: Tips Merawat Karpet agar Permukaannya Tidak Rata dan Rusak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com