JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu hama yang paling mengganggu dalam kediaman manusia dan hewan peliharaan adalah kecoak.
Sebagian orang mungkin menganggapnya sebagai hewan biasa, sehingga membiarkan mereka berkeliaran ke sana dan kemari sampai pergi dengan sendirinya.
Namun, tahukah kamu bahwa terdapat bahaya yang mengintai bagi manusia dan hewan peliharaan dari kecoak? Simak bahayanya seperti yang dikutip dari Family Handyman, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: Tips Mengendalikan Kecoak di Rumah Menurut Pakar
Hadirnya kecoak terbilang sangat mengganggu kebersihan. Sebab, mereka meninggalkan banyak kotoran.
Hal ini disebabkan oleh kecoak yang dikenal suka memakan apapun yang terlihat, sehingga dia akan mengeluarkan kotoran dimana saja.
Selain mengganggu kebersihan, tumpukan kotoran kecoak dapat berubah menjadi tempat penyakit dan bakteri berkembang biak.
Baca juga: 8 Tips Mengendalikan Tikus, Kecoak, Lalat dan Semut di Dapur
Kecoak dapat menyebarkan bakteri dan penyakit yang membahayakan manusia secara tidak langsung, yakni melalui makanan dan permukaan yang mereka sentuh.
Transmisi bakteri dan penyakit dari kecoak tidak terjadi secara langsung seperti nyamuk. Mereka tersebar melalui kemampuan kecoak untuk mengambil, serta memindahkan patogen ke tempat yang berhubungan dengan manusia dan hewan.
Baca juga: 7 Penyebab Kecoak Muncul di Rumah dan Cara Membasminya
Adapun beberapa bakteri dan penyakit yang dibawa oleh kecoak termasuk salmonella, staphylococcus, streptococcus, e.coli, pseudomonas aeruginosa, dan klebsiella pneumoniae.
Melansir Kompas.com, Minggu (11/7/2021), makanan yang terkontaminasi dengan salmonella dapat membuat manusia mengalami sakit perut, diare parah, dan muntah.
Sebagian besar bagian pada kecoak dapat memicu alergi atau asma. Misalnya adalah air liur, kotoran, dan bagian tubuh kecoak yang dapat dilepas.
Mirip seperti alergi debu, alergen dari kecoak dapat menyebabkan reaksi kekebalan alergi. Paparan yang terlalu sering terbukti menjadi faktor risiko untuk asma, dan berkontribusi pada masalah pernapasan.
Baca juga: Perhatikan, 3 Cara Mencegah Kecoak Datang ke Rumah
Umumnya kecoak tidak akan menggigit manusia, kecuali mereka diprovokasi atau berada dalam situasi yang berbahaya. Sebab, mereka adalah hewan omnivora yang memakan tanaman dan daging.
Gigitan kecoak pada manusia menyebabkan iritasi kulit. Pembengkakkan akan terlihat di sekitar area yang digigit.
Sama halnya dengan gigitan serangga lainnya, tampilan dari gigitan kecoak adalah sebuah tonjolan kecil berwarna merah muda.
Baca juga: Kecoa Kerap Muncul di Kamar Mandi? Ini Beberapa Penyebabnya
Kecoak adalah hama nokturnal. Ada kemungkinan mereka akan menggigit pada malam hari saat sedang mencari sisa makanan.
Biasanya gigitan kecoak tidak berbahaya karena tidak ada patogen yang ditularkan. Kamu bisa mengatasi gigitan kecoak dengan cara berikut.
Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing memang ukurannya lebih besar dari kecoak. Hama tersebut juga tidak memiliki racun.
Baca juga: Larutan Pengusir Sekaligus Pembasmi Kecoak dan Cara Pengaplikasiannya
Alhasil, ada kemungkinan hewan peliharaan yang memakan kecoak tidak akan mengalami masalah. Namun, kamu tetap harus waspada terhadap reaksi negatif yang mungkin akan muncul.
Interaksi antara hewan peliharaan dengan kecoak tidak membahayakan. Tetapi, bahan kimia dan racun yang digunakan untuk membasmi kecoak dapat membahayakan hewan peliharaan.
Jika ingin membasmi kecoak dengan aman dan efektif, kamu bisa konsultasi dengan pembasmi serangga agar hewan peliharaanmu tetap aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.