Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NFT Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan Petani Perempuan

Kompas.com - 30/11/2021, 20:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi pada aset kripto atau cryptocurrency kini menjadi tren dan mengalami pertumbuhan signifikan. Salah satunya adalah Non Fungible Token (NFT).

Berbeda dengan cryptocurrency, NFT dinilai sebagai sebuah satu token utuh sendiri. Dengan demikian secara prinsip, semua aset dapat menjadi NFT, baik berupa seni, game, video, musik, dan lainnya.

NFT merupakan token digital, tidak dapat dipertukarkan namun dapat diperjualbelikan. Hal ini yang membuat NFT cocok digunakan dalam transaksi karya seni digital oleh konsumen biasa maupun kolektor yang ditunjang oleh Ethereum sebagai platform pendukungnya.

Baca juga: Punya Inovasi Pertanian dan Nutrisi Tanaman? Ikut Kompetisi Ini

Dalam hal ini, NFT berfungsi sebagai alat verifikasi karya digital untuk transaksi crypto art. Hal ini yang membuat karya yang diperjualbelikan diperlakukan layaknya karya seni berformat fisik.

Jika dilihat pada fungsinya, NFT bisa memiliki ragam project dan aset. Pada industri gaming, terdapat NFT yang diluncurkan khusus game, seperti Axie Infinity, dan lain-lain.

Adapun untuk hal kepemilikan, NFT bisa menjadi wadah untuk mempertemukan orang-orang dengan minat yang sama di sebuah komunitas.

Nilai plus pada NFT juga bisa terlihat bagaimana asset ini mampu menjadi jembatan teknologi dengan dunia nyata. Sebab, NFT bisa menjadi semakin populer dan bernilai sehingga bisa semakin cepat diterima oleh masyarakat umum.

Baca juga: Mengenal Rumah Bergaya Pertanian, dari Desain hingga Sejarahnya

Baru-baru ini komunitas NFT juga telah merambah ke dunia sosial. Meta Forest Society (MFS) menjadi NFT pertama di Indonesia yang berorientasi pada menghadirkan dampak positif kepada para petani.

Untuk mencapai hal tersebut, Meta Forest bermitra dengan program Perempuan Tani Harapan Rakyat (Pertahara).

Pertahara adalah gerakan nasional pemberdayaan perempuan yang pada tujuannya menangani masalah kemiskinan, meningkatkan ekonomi petani dan meningkatkan peran perempuan dalam pertanian Indonesia.

Melalui kolaborasi MFS dengan Pertahara diharapkan petani perempuan dapat diberdayakan dengan lebih optimal. Sebab, MFS digagas untuk membantu perubahan sistemik di kalangan petani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com