Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Efektif Menghemat Air Saat Merawat Tanaman dan Taman

Kompas.com - 29/11/2021, 21:30 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Bobvila

JAKARTA, KOMPAS.com - Air merupakan kebutuhan primer dalam kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia.

Air banyak dimanfaatkan orang dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya merawat tanaman dan taman. Tak heran, air bersih menjadi salah satu sumber daya yang sulit dilewatkan.  

Baca juga: Kenali 5 Ciri Tanaman Kekurangan Air

Meski demikian, penggunaan air dalam kehidupan perlu dihemat seefisien mungkin. Pasalnya, penggunaan air yang terlalu boros bukan tak mungkin musibah kekeringan bakal terjadi. 

Untungnya, ada banyak cara menghemat penggunaan air, khususnya saat ditaman. Melansir dari Bobvila, Senin (29/11/2021), berikut tips efektif menghemat air saat merawat tanaman dan taman.  

Baca juga: 4 Manfaat Menanam Bunga Mawar di Taman Rumah

Gunakan sistem irigasi tetes 

Sistem irigasi tetes dapat membantu menghindari pemborosan air di taman. Dengan emisi tekanan rendah, air menetes perlahan di tingkat akar dan hanya tersebar jika diperlukan.

Praktik ini juga mencegah kehilangan air melalui limpasan atau penguapan serta menghemat uang dalam prosesnya. Sebagai bonus, sistem irigasi tetas juga mencegah pertumbuhan gulma dan penyakit jamur.  

Baca juga: Banyak Manfaat, Gunakan Air Kelapa untuk Menyiram Aglonema

Gunakan air limbah rumah tangga

Salah satu cara efektif menghemat air dan biaya saat merawat taman adalah menggunakan kembali air dari tempat lain di sekitar rumah.

Dikenal sebagai air abu-abu, air limbah yang relatif bersih ini dapat disalurkan dari wastafel dapur, mesin pencuci piring, mesin cuci, atau bathtub (tetapi bukan kloset) ke sistem irigasi tetes Anda untuk memberi manfaat bagi seluruh tanaman dan taman. 

Baca juga: 5 Ide Perawatan Taman yang Mudah dan Minim Waktu

Gunakan air hujan

Ilustrasi hujan lebat
SHUTTERSTOCK/ND700 Ilustrasi hujan lebat
Menampung air hujan adalah cara inovatif mengumpulkan dan menyimpan banyak air hujan untuk digunakan menyiram tanaman serta taman.  

Anda dapat menjaga taman terhidrasi tanpa bergantung pada pasokan air di rumah. Tampung air hujan menggunakan ember, bak, atau wadah lainnya. 

Baca juga: Benarkah Air Gula Bagus untuk Tanaman? Ini Penjelasannya

Gantung keranjang penyiraman sendiri

Buat penjatahan air lebih mudah dengan berinvestasi dalam keranjang gantung yang dapat menyiram tanaman dan taman sendiri.

Sistem penyiraman dengan perawatan super rendah ini memelihara reservoir air untuk memuaskan dahaga tanaman hanya ketika tanah menjadi kering.

Hal yang perlu dilakukan adalah mengisi ulang reservoir ketika diinstruksikan oleh indikator ketinggian air. Anda tidak perlu khawatir tanaman dan taman akan kelebihan air. 

Baca juga: Ingin Mengelompokkan Tanaman Hias Dalam Ruangan? Perhatikan 6 Hal Ini

Sebarkan beberapa mulsa

Ilustrasi mulsa untuk tanaman. PIXABAY/JENNY JOHANSSON Ilustrasi mulsa untuk tanaman.
Mulsa tidak hanya menyediakan lapisan insulasi yang membantu mengurangi kebutuhan akan penyiraman, tetapi juga berfungsi sebagai penghambat gulma.

Mulailah dengan meletakkan lapisan tebal koran basah di atas rumput liar dan tanah baru yang perlu ditutup, lalu tutupi kertas dengan setidaknya satu inci mulsa. Akhirnya, kertas rusak dan membentuk tanah. 

Baca juga: 8 Tanaman Sayur yang Bisa Ditanam Dalam Ruangan Menggunakan Pot

Tanam semak dan rumput tahan kekeringan

Menghemat air di taman dapat dilakukan dengan mengisinya kebun oleh tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air seperti lidah mertua, lidah buaya, kaktus, semak, dan rumput yang tahan kekeringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com