Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

Beberapa kalangan merekomendasikan untuk memotong batang kembali tepat di atas simpul, atau cabang. Tindakan ini mendorong tanaman untuk menghasilkan cabang samping, yang memberikan kemungkinan bahwa lonjakan baru akan mekar.

Metode terakhir memberikan bunga baru lebih cepat, tetapi biasanya lebih kecil dari yang seharusnya.

Kelompok pehobi lain menyarankan untuk memotong batang cokelat sepanjang jalan ke belakang jika tanaman itu kecil dan muda, dan membiarkan tanaman yang lebih tua dan lebih besar menghasilkan cabang baru.

Baca juga: Makna Bunga Anggrek Menurut Feng Shui dan Cara Menempatkannya di Rumah

Ilustrasi anggrek bulan. PIXABAY/DIZZY ROSEBLADE Ilustrasi anggrek bulan.

Rehabilitasi

Waktu terbaik untuk melakukan repotting anggrek bulan adalah setelah menyelesaikan siklus mekarnya. Jadi, melakukan repotting setelah memotong batang cokelatnya masuk akal.

Anggrek bulan tidak mentolerir repotting dalam jenis media yang berbeda.

Memindahkannya dari media tanam lumut ke media tanam kulit pohon cemara, misalnya, jadi gunakan jenis media tanam yang sama di mana mereka saat ini tumbuh.

Pupuk anggrek bulan setiap minggu dengan pupuk yang diencerkan hingga setengah kekuatan. Tempatkan tanaman di area yang menerima sinar matahari tidak langsung dan di mana suhu malam hari tetap pada kisaran 12-18 derajat celcius.

Baca juga: Simak, 6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Anggrek

Pertimbangan

Beberapa anggrek bulan secara genetis diprogram untuk tidak mekar dari batang lama mereka, menurut laman American Orchid Society. Jika Anda menggunakan metode percabangan pada anggrek bulan dan tidak terjadi apa-apa, maka itu mungkin salah satu dari jenis tanaman tersebut.

Selain itu, tidak semua anggrek bulan harus dipotong batangnya yang berwarna cokelat. Ini termasuk tanaman yang hanya menghasilkan beberapa bunga di ujung batang dan mekar berulang kali pada batang yang sama.

Misalnya termasuk keturunan Phalaenopsis violacea, Phalaenopsis cornu-cervi, dan Phalaenopsis amboinensis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com