Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan dan Berapa Banyak Tanaman Harus Disiram Setelah Hujan Deras?

Kompas.com - 18/10/2021, 14:15 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman membutuhkan air untuk bertahan hidup. Lantaran menghasilkan energi sendiri dari air, udara, dan sinar matahari, menyiram tanaman adalah hal penting.

Melansir dari Home Guides SFgate, Senin (18/10/2021), tidak ada aturan khusus kapan dan berapa banyak tanaman harus harus disiram setelah hujan deras.

Karena itu, mereka yang merawatan tanaman dan memiliki kebun penting untuk mengetahui faktor-faktor yang terlibat dalam perhitungan, termasuk jenis tanah dan iklim. 

Baca juga: Cara Merawat Homalomena, Tanaman Tropis Kerabat Philodendron 

Kapan tanaman harus disiram?

Banyak pemilik tanaman tidak tahu kapan tanaman membutuhkan air. Padaha, air merupakan kebutuhan penting bagi banyak jenis tanaman, baik sayur, bunga, pohon, maupun semak. 

Apabila tidak mendapatkan cukup air, tanaman akan mati. Begitu pun sebaliknya tanaman akan mati jika terlalu banyak disiram atau mendapat air.

Namun, tanaman seperti apa yang cukup air dan perlu mendapat banyak air? 

Baca juga: Tanda dan Cara Mengatasi Daun Tanaman Hias Terbakar Sinar Matahari

Menurut  University of Arizona Cooperative Extension, kebutuhan air ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis tanah yang dimiliki.

Tanah bisa berpasir, lempung, dan setiap jenis memiliki jumlah air berbeda. Aturan umumnya adalah ketika tanah mengering satu inci di atas permukaannya, artinya tanaman membutuhkan air dan inilah yang dinamakan titik layu. 

Baca juga: Tanaman Dalam Ruangan yang Tak Membutuhkan Tanah untuk Tumbuh 

Menentukan titik layu

Ilustrasi menyiram tanaman.PIXABAY/JILL WELLINGTON Ilustrasi menyiram tanaman.
Sebagai aturan umum, jika tanah terasa kering saat digali beberapa inci, inilah saatnya  menyiram tanaman.

Jika memeriksa tanah tanaman atau kebun secara teratur, Anda akan mengetahui seberapa cepat tanah akan mengering, yang juga tergantung pada cuaca.

Jika hujan yang membasahi diikuti hari-hari berkabut, tanah kemungkinan akan tetap lembap untuk beberapa waktu. Jika cuaca berubah menjadi panas dan kering, tanah akan lebih cepat kering. 

Baca juga: 6 Tanaman Herbal yang Dapat Membersihkan Rumah

Namun, tidak semua tanaman memiliki kebutuhan air yang sama. Misalnya, sukulen yang termasuk tanaman gurun.

Tanaman ini telah berevolusi untuk menyimpan air pada daun dan batangnya yang tebal. Artinya, sukulen dapat mentoleransi kekeringan jauh lebih baik daripada tanaman lain.

Sementara itu, bibit yang baru ditanam belum mengembangkan sistem akarnya dan hanya dapat mengakses kelembapan pada bagian atas tanah. Dalam cuaca panas, mereka membutuhkan penyiraman lebih sering.

Tak hanya itu, tanaman yang layu juga menjadi tanda bahwa Anda perlu mengatur waktu penyiraman.

Menurut University of Florida IFAS Extension, tidak apa-apa membiarkan tanaman sedikit layu, tetapi penting untuk mencegah stres air yang parah. 

Baca juga: 5 Tanaman Hias Daun dengan Warna Terang untuk Mencerahkan Ruangan 

Menyiram tanaman pada cuaca yang sangat panas

Menyiram tanaman pada siang hari yang terik, terutama pada hari yang sangat panas, bukan ide baik karena kelembapan menguap di bawah sinar matahari alih-alih sampai ke akarnya.

Waktu terbaik menyiram tanaman pada cuaca panas adalah pagi hari. Penyiraman pagi memungkinkan air turun ke tanah sehingga akar tanaman dapat mengaksesnya.

Selain itu, juga meminimalkan risiko penyakit jamur yang sering dipicu ketika tanaman menghabiskan malam dengan daun basah. 

Baca juga: Kenali, Penyebab Tanaman Cabai Tiba-tiba Layu

Aturan praktis lain yang baik adalah memfokuskan penyiraman pada area akar tanaman. Selang perendam membantu dalam hal ini.

Perlu diingat, tanaman perlu mendapat perendaman sekali atau dua kali seminggu daripada penyiraman permukaan setiap hari.

Hal ini membantu tanaman mengembangkan akar yang lebih dalam, yang akan membuat tanaman lebih stabil dan tahan kekeringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com